SUMENEP, (WARTA ZONE) – Tari sintung kolosal dengan melibatkan 100 penari menyambut kedatangan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo bersama rombongan di pulau Oksigen Gili Iyang Kecamatan Dungkek. Selasa (19 Desember 2023).
Kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Sumenep ke pulau Oksigen terbaik kedua dunia setelah Yordania, untuk menghadiri festival pesisir 2 yang digelar Husky-KNOOC Madura Limited (HCML), di lapangan Desa Bancamara, Kecamatan Dungkek.
Bupati cak Fauzi bersama rombongan tampak menikmati penampilan tradisi leluhur yang masih dilestarikan di pulau setempat, Bahkan politisi muda PDI Perjuangan itu sempat berbaur bersama para penari, turut terbawa irama sambil melompat-lompat disertai pembacaan sholawat dan berzanji.
Tarian tersebut sengaja diangkat dalam festival pesisir sebagai bentuk syukur atas limpahan produksi sehingga HCML menjadi produser gas terbesar di Jawa Timur.
Sedangkan keterlibatan penari dari kalangan remaja menunjukkan kepedulian HCML terhadap generasi masa depan.
Menurut Bupati, tari sintung harus terus dilestarikan, untuk itu pihaknya berterima kasih kepada Dewan kesenian Sumenep (DKS) yang terus konsisten mengawal keberlangsungan warisan leluhur.
“Terima kasih kepada anak-anak muda di sini, yang menampilkan tari sintung, ini merupakan warisan yang harus kita pertahankan, dan itu menjadi tugas kita bersama,” kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo.
Untuk diketahui, berdasarkan keterangan dalam laman resmi warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kesenian sintung merupakan kesenian bernafaskan Islam yang terdiri dari unsur seni tari, seni musik dan olah vokal.
Kata sintung merupakan akronim dari rangkaian wang awang sintung. Wang awang mempunyai arti mengangkat kaki. Kata sin berasal dari bahasa Arab yang berarti bergembira ria, sedangkan tung merupakan kepanjangan dari kata settung (satu).
Sintung merupakan refleksi jiwa, ungkapan kegembiraan yang diekspresikan dengan cara mengangkat kaki bergembira ria sambil melompat lompat disertai pembacaan sholawat dan berzanji.
Gerakan tarian dan nyanyian (sholawat dan berzanji) hanya ditujukan pada sang Pencipta sang Maha Kuasa. Gerakan dalam seni sintung merupakan hasil dari modifikasi hadrah dan gambus dengan gerak yang rancak, dinamis dan gerak hidup.
Sejarah kesenian sintung di Sumenep terdiri dari beberapa versi yang berkembang di masyarakat. Beberapa versi ini muncul karena tidak adanya literatur tertulis yang sifatnya kuno dan otentik, tetapi hanya berdasarkan sumber lisan yang telah diwariskan secara turun temurun. (*)
Comment