JEMBER, (WARTA ZONE) – Anggota perguruan silat di Kabupaten Jember, Jawa Timur kembali terjadi bentrok. Sebelumnya, bentrok antar sesama pesilat ini terjadi di kawasan Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Sabtu (17/4) lalu.
Sehari kemudian, yakni pada Minggu (18/4) malam bentrok sesama pesilat kembali terjadi di kawasan Kecamatan Puger.
Dari kejadian tersebut, Polsek Puger berhasil mengamankan 5 orang terduga pelaku anggota pesilat. Dalam aksi ini diketahui dua orang pemuda yang berasal dari Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan menjadi korban penganiayaan.
“Pengeroyokan itu terjadi di utara pertigaan traffict light sekitar pukul 11 malam di Desa Kasiyan, Kecamatan Puger. Untuk korbannya dua orang kakak beradik,” ucap Kapolsek Puger, AKP Ribut Budiono saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Selasa (20/4/2021).
Insiden tersebut, lanjut Ribut, berawal saat korban Muhammad Harifatul Imron (19) warga Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, mengendarai sepeda motornya melewati sekelompok pemuda yang ada di pinggir jalan.
“Korban ini bermaksud untuk menyapa anak-anak muda itu, kemudian membunyikan klakson. Saat itu, ada 8 kelompok anak muda,” katanya.
Namun demikian, 8 pemuda itu langsung mengejar korban kemudian mengeroyok dan menganiaya. “Akhirnya korban terluka pada bagian tangan dan bibirnya,” bebernya.
Kemudian, polisi pun langsung memburu terduga pelaku 8 orang pemuda tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi berhasil mengamankan 5 orang terduga pelaku. “Sedangkan untuk 3 orang lainnya masih kami lakukan proses penyelidikan karena kabur,” sambung dia.
Dari hasil penyidikan oleh Polsek Puger, dua orang diantara pelaku tersebut masih di bawah umur. “Untuk dua pelaku di bawah umur akan dikembalikan kepada orang tuanya. Nanti akan diselesaikan secara diversi,” tukasnya.
Sementara itu, Pembina Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia (GASMI) Jember H. Kusnandi menyampaikan, insiden yang terjadi itu dialami oleh Perguruan Silat Pagar Nusa. “Kejadian ini waktunya selisih satu hari, dan sudah ada dua kali. Kemudian, informasi ini diterima oleh oknum PSHT,” ujarnya.
“Dengan demikian, kami atas nama pembina GASMI yang dikeroyok ini meminta tetap hukum harus berlaku. Jadi tetap kami mendesak agar polisi bertindak tegas dalam hal ini,” harapnya. (*)
Comment