JEMBER, (WARTA ZONE) – Kelompok Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Kabupaten Jember, menggelar kegiatan rutin setiap tahunnya dengan membuka warung gratis untuk umam muslim. Sebagai bentuk toleransi antar umat beragama.
Warung tersebut diberi nama Warung kasih, yang sebelumnya bernama warung murah. Kegiatan rutin itu sudah ada selama 18 tahun.
Dengan adanya warung kasih itu, kelompok WKRI menyediakan hidangan makanan untuk berbuka puasa dan takjil. Namun, untuk di tahun ini ada yang berbeda. Hidangan tersebut diberikan secara gratis.
“Kami menggelar kegiatan dengan menyediakan hidangan makanan setiap tahun selama bulan ramadhan. Kemudian kita mendirikan warung yang bernama warung kasih. Dimana kami menyediakan hidangan makanan berbuka puasa untuk umat muslim yang sedang berpuasa,” ucap Ketua WKRI Valentina Indarti saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Selasa (20/4/2021) sore.
“Untuk tahun ini warung kasih menggratiskan kepada siapa saja yang hendak mampir ke sini,” sambungnya.
Namun, karena saat ini masih dalam masa Pandemi Covid-19. Warung tersebut buka mulai dari pukul 15.00 WIB hingga menjelang Magrib (buka puasa).
“Kita sediakan hidangan makanan berbuka puasa dengan cara dibungkus. Karena kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Jadi yang hendak datang ke sini langsung bawa pulang makanannya,” lanjutnya.
Setiap harinya, warung tersebut menyediakan 200 porsi makanan yang disiapkan. “Dan untuk menu makanan ini setiap harinya ganti-ganti,” ujarnya.
Valentina juga menambahkan, adanya warung kasih tersebut tidak hanya sebgai bentuk toleransi antar umat beragama. Namun, untuk membantu saudara-saudara yang kurang mampu untuk hidangan berbuka puasa.
“Kami juga melayani saudara-saudara yang waktunya berbuka puasa tidak bisa pulang. Seperti tukang becak dan tukang ojek,” jelasnya.
Terpisah, salah seorang pembeli yang datang ke Warung Kasih Arip mengatakan, dirinya sering setiap Ramadan datang dan membeli makanan untuk berbuka puasa.
“Ke sini tiap tahun, sejak pertama buka. Dulu harganya Rp 2500 (perbungkus). Tapi sekarang bisa dibawa pulang dan gratis. Jadi tidak merepoti panitianya,” ujar laki-laki yang juga pedagang anyaman keliling ini.
“Warung kasih ini sangat membantu untuk masyarakat kecil. Semoga tepat sasaran untuk yang membutuhkan,” tandasnya. (*)
Comment