Cara Polwan Cantik Satlantas Polres Jember Hilangkan Trauma Anak Korban Banjir

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Foto: Anggota Polisi Satlantas Polres Jember sedang melakukan kegiatan "PANGGUNG BONEKA" kepada anak-anak korban banjir di Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo.

Foto: Anggota Polisi Satlantas Polres Jember sedang melakukan kegiatan "PANGGUNG BONEKA" kepada anak-anak korban banjir di Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo.

JEMBER, (WARTA ZONE) — Bencana banjir yang melanda beberapa daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur menyisakan efek trauma terutama kepada anak-anak.

Hal inilah yang melatarbelakangi Satuan Polisi Lalu Lintas Pores Jember mengadakan sebuah pertunjukan yang disebut dengan ‘Panggung Boneka Srikandi’.

Pasalnya, lewat pertunjukan mainan ini, efek trauma healing korban bencana alam banjir di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember dinilai akan terobati.

Pertunjukan hiburan panggung boneka yang digelar di Puskesmas Pembantu Wonoasri, Puskesmas Curahnongko sejak Kamis (21/1/2021) pagi, sedikitnya akan menghibur anak-anak agar tidak mengenang musibah yang menimpanya.

“Kami menggelar kegiatan ini tujuannya untuk mengobati trauma yang dialami oleh korban bencana banjir, khususnya anak-anak. Ssbab, hal ini tentunya tidak ingin dialami oleh mereka,” ungkap Kasatlantas Polres Jember, AKP Jimmy M Manarung saat dikonfirmasi media.

Jimmy mengatakan, ketika seseorang mengalami trauma seperti halnya bencana banjir ini, maka perlu untuk segera ditangani dengan cepat. Sebab, apabila telat efek trauma anak akan terus lahir.

“Trauma pasca bencana banjir ini, seperti yang dialami oleh para korban yang sering kita dengar Pos Trauma Stress Syundrome,” ujarnya.

Ia menambahkan, dampak stres bisa berakibat kurang baik. Terlebih bagi anak yang usianya masih di bawah 8 tahun.

“Kedatangan kami ini menghibur dengan adanya pertunjukan panggung boneka. Serta film lucu-lucu agar rasa trauma itu bisa hilang serta para korban bencana terutama anak-anak dapat pulih kembali,” simpulnya.

Selain itu, tujuannya juga untuk memberikan edukasi kepada orang tua anak akibat bencana banjir tersebut. Dengan demikian, akan timbul rasa aman dan nyaman.

“Kita memberikan informasi dan bimbingan kepada orang tua supaya anaknya bisa selalu didampingi untuk melewati stres. Dan bisa diajak komunikasi antar orang tua dan anak. Sehingga bisa menimbulkan rasa nyaman, dan lambat laun trauma atau stres itu akan hilang,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment