JEMBER, (WARTA ZONE) – Salah satu upaya pemerintah untuk menumbuhkan pegiat ekonomi, yaitu dengan mendorong perkembangan UMKM di wilayah Kabupaten Jember.
Kini hadir Jember Seger (Jember Semua Bergerak) yang bertujuan mendorong dan memaksimalkan pengembangan potensi UMKM.
Melalui Jember Seger, tentunya sebagai wadah produk-produk UMKM di wilayah setempat untuk lebih berkembang lagi.
Saat dikonfirmasi, Founder Jember Seger Esti Nalurani menuturkan, keberadaan Jember Seger untuk mengajak semua orang bergerak bersama di bidang ekonomi dan UMKM.
“Tujuannya adalah untuk memotivasi para pelaku UMKM dan mengajak semua orang bergerak bersama. Supaya efeknya lebih luas dan menyeluruh,” ucap Esti saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di sela kegiatan Grand Launching Jember Seger. Sabtu, 22 Januari 2022.
Sehingga, lanjut perempuan yang akrab dipanggil Cici, perlu adanya percepatan. “Yang harus dikerjakan bersama-sama, dan tentunya perekonomian bergerak, dan masyarakatnya pun juga produktif,” ujarnya.
“Terlebih lagi, tadi kita juga mengundang dari Pemerintahan, OJK, dan wilayah perbankan. Jadi semuanya bergerak,” sambungnya.
Apalagi, disaat kondisi pandemi Covid-19, perlu adanya percepatan.
“Jadi kita benar-benar membuat lini Jember semua bergerak ini sesuai dengan namanya. Bukan saya saja yang bergerak, semua member yang ada di wilayah jember seger ini harus bergerak. Jadi jangan nunggu di fasilitasi, tapi tuntutlah sesuatu untuk berbuat,” jelas Cici.
Diketahui, untuk para pelaku UMKM dibawah naungan Jember Seger itu tercatat ada 1.142 member yang tergabung.
“Itu semuanya wilayah Jember saja. Namun demikian, dari jumlah itu tidak semua industri kecil. Banyak berjualan produksinya orang lain juga. Seperti food bevarage, kecantikan, dan fashion,” ungkapnya.
Diakui oleh Cici, dari jumlah 1.142 pelaku UMKM itu, tidak semuanya aktif.
“Kemungkinan ada sekitar 600-800 member yang aktif. Sehingga kedepannya akan dilakukan pembinaan, agar usaha mereka lebih berkembang,” paparnya.
Cici juga menambahkan, untuk produk UMKM yang sudah memenuhi syarat kualifikasi. Nantinya akan dibawa ke luar negeri sebagai ajang promosi.
“Kemarin 31 produk jawa timur yang saya bawa hanya 6 yang lolos kurasi untuk di pamerkan (belum dapat pembeli) ke luar negeri. Artinya kan prosesnya masih panjang. Seperti Melalui tahapan verifikasi terkait syarat UMKM yang benar-benar dibutuhkan,” ungkapnya.
“Sehingga dengan adanya Jember Seger ini, kita bisa membina sedini mungkin. Jadi mengawalinya dari sini untuk menyiapkan,” sambungnya.
Cici mencontohkan, ketika produk itu dibawa ke Disperindag maupun ke negara lain. Tentunya sudah layak untuk dipersaingkan.
“Dan ini akan membuat mental produksi dari pelaku UMKM sendiri,” katanya.
Ditanya soal persyaratan untuk bergabung di Jember Seger apa saja?. Tentunya hanya mendaftar ke panitia penyelenggara.
“Wajib follow sosmed kita ya. Dan KTP harus warga jember, nama pemiliki UMKM, alamat email, nama sosmed, keterangan produk, foto desain, dan harga. Itu saja. Tidak perlu ribet kok,” tutupnya.
Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI Sarmuji juga turut mendukung adanya inisiasi dari gerakan Jember Seger.
Menurutnya, Jember seger mengkhususkan pada pembinaan UMKM, yang lebih menyenangkan dan inovatif melalui pemanfaatan dunia IT.
“Bagi saya. Mereka yang bergerak adalah anak-anak muda yang sangat familiar dengan dunia informasi dan teknologi. Kita sudah tahu betul, era informasi dan teknologi ini, UMKM di manapun tempatnya, punya kesempatan yang sama untuk memasarkan produknya secara luas,” kata Sarmuji.
Dengan sentuhan generasi muda itu, kata Sarmuji, diyakini dapat membawa keberhasilan dari kebangkitan UMKM. Terlebih lagi saat masa pandemi saat ini.
Menurutnya, melihat sejumlah platform digital yang digawangi anak muda. Banyak yang berhasil. Dari kecil, menjadi besar.
“Seperti gojek (aplikasi ojek online), itu kan dulunya bisnis apa awalnya. Itukan dulu mau menjalankan gojek tidak mau. Tapi dengan era sekarang, dengan kombinasi informasi dan teknologi, akhirnya gojek setelah berkolaborasi dengan IT menjadi perusahaan yang besar. Bahkan juga mendunia. Itu semua berkat sentuhan IT anak-anak muda,” pungkas legislator Golkar itu. (*)
Comment