SUMENEP, (WARTA ZONE) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Kabupaten Sumenep memiliki ragam potensi ekonomi kreatif (ekraf) yaitu kriya, kuliner dan seni pertunjukan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai peluang pengembang usaha oleh pelaku ekraf.
Hal itu disampaikan Sandi saat menghadiri acara Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2022 yang merupakan lokasi penyelenggaraan ke delapan di Kabupaten Sumenep, Madura tepatnya di Cafe Tanean.
Dengan bekal kreativitas dan inovasi, pelaku ekraf dapat memanfaatkan teknologi untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
“Saya melihat permasalahan di banyak pelaku ekraf untuk berkembang ada di sisi promosi, untuk itu workshop KaTa Kreatif Indonesia hadir untuk memberikan edukasi lengkap seputar pengembangan diri untuk memanfaatkan teknologi dan mengasah kreativitas dalam membangun konten-konten menarik untuk mempromosikan produk atau karya seni yang dimiliki,” ujar Menteri Sandiaga Salahuddin Uno.
Dia menuturkan, kegiatan workshop kali ini sebagai salah satu wujud komitmen Kemenparekraf atau Baparekraf untuk bergerak cepat dalam memberikan dukungan dan fasilitasi terkait pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menurutnya, ekonomi kreatif di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan dan diharapkan dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi selanjutnya, berkaca dari keragaman budaya.
“Ada juga keindahan geografis wilayah serta sumber daya manusia yang kaya akan kreativitas, disempurnakan lagi dengan digitalisasi,” ujarnya.
Disebutkan Sandi, dengan adanya pelaksanaan workshop peningkatan inovasi dan kewirausahaan, diharapkan dapat mendorong bangkitnya ekonomi kreatif Indonesia.
Menciptakan lapangan kerja, mendorong kebangkitan ekonomi, tegas dan gerak cepat untuk menghadapi tantangan dan memperluas pengembangan ekonomi Indonesia.
“Adapun subsektor kriya yang menjadi unggulan Kabupaten Sumenep diantaranya aneka kerajinan ukir kayu, kerajinan keris dan kerajinan topeng. Selain itu Kabupaten Sumenep juga memiliki corak batik yang menyerupai batik ayam guling,” ulasnya.
Terkait dengan yang ada di Sumenep telah dipastikan kalau Kriya menjadi subsektor unggulan. Harapannya ini bisa membangkitkan ekonomi dan juga membuka peluang usaha di sini.
Di Sumenep bukan hanya satu melainkan ada dua yang bisa diunggulkan yaitu Wisatanya dan juga kerajinannya, karena Kriya menjadi tatanan baru di Sumenep.
“Jadi bukan One two punch tapi banyak pengembangan Kabupaten Sumenep,” tegasnya.
Sementara, terkait pengembangan dan dananya ternyata kabupaten Sumenap juga sudah menyiapkannya sehingga bisa berkolabrasi. Selain itu, Sumenep juga menjadi destinasi unggulan.
“Kami juga dapat masukan, ternyata Ukiran dari Sumenep adalah nomor dua setelah Jepara,” tuturnya. Sehingga hal tersebut juga jadi salah satu yang dikembangkan.
Workshop KaTa Kreatif Indonesia di Kabupaten Sumenep diikuti sebanyak 35 peserta. Untuk bisa mengikuti kegiatan Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia pelaku ekraf wajib mendaftarkan diri melalui website www.katakreatifindonesia.com dan melampirkan bukti surat keterangan sudah mejalankan usaha selama minimal enam bulan dari pemerintah setempat.
Pendaftaran melalui website ini merupakan bagian dari strategi inovasi penggunaan teknologi big data untuk menggarap dan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Melalui penyelenggaraan workshop ini, diharapkan juga dapat mengakselerasi pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Sumenep.
Selain itu, Kemenparekraf atau Baparekraf juga terus mendorong penguatan ekosistem ekonomi kreatif secara lebih komprehensif di Kabupaten Sumenep.
“Terlebih Kabupaten Sumenep telah melalui rangkaian Uji Petik Penilaian Mandiri Kab/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) dengan Subsektor Kriya sebagai subsektor unggulan, sehingga diharapkan Kabupaten Sumenep dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik,” tandasnya. (*)
Comment