Kerap Dilewati Truk Tronton, Warga Jember Pasang Tiang Pembatas Jalan

0 Komentar

Foto: Warga Jalan Merak Dusun Jubung Lor, Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, memasang tiang besi pembatas menuju jalan masuk wilayahnya.

JEMBER, (WARTA ZONE) — Warga Jalan Merak Dusun Jubung Lor, Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, memasang tiang besi pembatas menuju jalan masuk wilayahnya. Tiang pembatas berukuran tinggi 2,9 meter dan lebar 4 meter itu sengaja dipasang bersama dengan kepala desa setempat, karena mereka mengaku resah dengan seringnya truk tronton yang sering lewat di wilayah tersebut.

Warga berdalih, jalanan menuju wilayah desa itu tidak sesuai dengan kelas jalan yang ada. Serta sering mengganggu lalu lalang lalu lintas di wilayah setempat.

“Atas kesepakatan bersama antar warga, dan juga kami sudah koordinasi dengan Kades Jubung Mas Bhisma. Memasang tiang pembatas besi itu. Karena truk tronton sering lewat di sini, yang sering lewat membawa bahan bangunan untuk pembangunan kampus,” kata salah seorang warga Febri Anggrianto, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (25/9/2020).

Febri mengatakan, truk yang melintas di jalanan desa itu, banyak mengganggu warga. “Apalagi ini bukan kelas jalannya mas. Truk tronton itu mestinya di jalanan besar, dan tidak masuk ke jalanan desa,” ujarnya.

Pihaknya mengaku sudah pernah menyampaikan kepada sopir truk yang melintas di jalanan desanya itu. “Tapi karena kita ngomong gak dianggap, ya sudah kita pasang tiang pembatas yang mirip gawang sepak bola itu,” katanya.

Namun untuk ukuran dari tiang pembatas itu, sudah disesuaikan ukurannya. Sehingga hanya dapat dilewati truk umum yang tidak terlalu besar.

“Kita sengaja memasangnya berukuran tinggi 2,9 meter, dan lebar 4 meter,” kata salah seorang warga lainnya Imam Agus.

Imam mengatakan, pemasangan tiang pembatas itu terpaksa dilakukan. Karena pihak kontraktor bangunan yang sedang mendirikan gedung milik Universitas Jember itu sudah dianggap meresahkan warga.

“Lah ini jalan desa, lebar juga kurang lebih 4 meteran. Masak dilewati truk tronton? Apalagi kalau masuk wilayah kami, jalanan menjadi sempit. Warga terganggu,” tegasnya.

“Kami berharap pihak kontraktor, atau pemilik bangunan yang sedang melakukan proyek bangunan itu, untuk lebih perhatian dengan kami,” sambungnya.

Imam juga berharap ada perhatian pemerintah terkait persoalan yang dialami warga tersebut. “Ini tidak benar, dan semoga pemerintah lebih perhatian, khususnya pihak pembangun bangunan itu. Katanya dari Unej (Universitas Jember),” tandasnya.

Terpisah, saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Kades Jubung Bhisma Perdana mengaku mengakomodir apa yang menjadi keluhan warganya.

“Pemasangan tiang pembatas besi ini adalah upaya warga, yang mengaku resah karena truk tronton itu seliweran,” katanya.

Pihaknya sebagai kepanjang tanganan pemerintah Kabupaten Jember, berharap agar ada komunikasi yang baik antara warga dengan pihak kontraktor yang melakukan pembangunan.

“Langkah strategis yang dilakukan ya pemasangan tiang pembatas ini. Apalagi ukurannya juga sudah disesuaikan dengan ukuran tinggi dan lebar truk damkar. Jadi bisa dilewati dengan truk kecil pada umumnya,” jelasnya.

“Tapi kami tegaskan, bukan memasang portal. Tapi tiang pembatas, untuk menyesuaikan ukuran truk agar sesuai dengan kelas jalannya,” imbuhnya. (arka/bil)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment