JEMBER, (WARTA ZONE) – Perahu Jukung bermesin motor tunggal bernama Atiqa, kombinasi warna biru dan hijau, ditemukan terbalik mengapung di sekitar Pantai Kedung Garinten, Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember, sekitar pukul 8.00 WIB, Minggu (24/9/2023) kemarin.
Perahu jukung yang biasa digunakan untuk mencari ikan oleh seorang nelayan itu ditemukan tanpa ada pemiliknya.
Sang pemilik perahu Slamet (61) asal Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Jember, tidak diketahui keberadaanya. Slamet, diketahui berangkat mencari ikan sejak dua hari yang lalu.
Terkait kejadian itu, Kasatpolair Polres Jember AKP Hari Pamuji menyampaikan, sudah melakukan proses pencarian terhadap pemilik perahu. Diduga kuat pemilik kapal mengalami kecelakaan di laut saat mencari ikan.
Saat ditemukan, kondisi perahu jukung itu terbalik dan beberapa bagiannya juga rusak diduga akibat terjangan ombak.
“Bahkan saat ditemukan, mesin perahu bernama Atiqa itu. Juga terlepas dari badannya,” kata Hari saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Selasa (26/9/2023).
Dari kejadian ditemukannya perahu karam dan pemiliknya tidak ada itu, lanjutnya, dilakukan operasi SAR laka laut. Diikuti oleh anggota Satpolair Polres Jember, TRC BPBD Jember, Basarnas, dan relawan.
“Kami bentuk tim pencarian gabungan, dan kami sisir mulai dari pinggiran pantai, dengan (jarak) radius 10 Mil dari bibir pantai,” katanya.
Dari proses pencarian itu, kata mantan Kapolsek Rambipuji ini, pada proses pencarian hari kedua, korban akhirnya dapat ditemukan. Namun saat ditemukan, sudah dalam kondisi meninggal.
“Alhamdulillah setelah 2 hari jenazah ditemukan di perairan laut masuk wilayah Kabupaten Jember,” ucapnya.
Korban ditemukan pertama kali oleh nelayan setempat, kata Hari, saat itu jasad korban diketahui mengapung dengan posisi tengkurap di laut.
“Nelayan (mendapati korban) saat melaut mencari ikan, dan akhirnya kami mendatangi lokasi. Selanjutnya kami evakuasi di pinggir pantai sekitar pukul 14 .00 WIB. Lokasi penemuan korban, tidak jauh dari tempat perahu terbalik dua hari yang lalu,” jelasnya.
“Terkait kejadian ini keluarga korban menerima sebagai musibah, korban dievakuasi ke rumah duka kemudian langsung dilakukan prosesi pemakaman,” imbuhnya.
Hari menambahkan, dari kejadian laka laut perahu jukung itu, pihaknya mengimbau para nelayan untuk lebih hati-hati.
“Karena saat ini kondisi angin sangat kencang, juga ombak cukup tinggi. Kami himbau para nelayan untuk lebih hati-hati. Upayakan memakai jaket pelampung saat melaut. Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, untuk mengurungkan niatnya mencari ikan,” tandasnya. (*)
Comment