JEMBER, (WARTA ZONE) – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Deni Prasetya, melakukan kegiatan Sarasehan kepada seluruh pengurus Nasdem di dapilnya. Untuk nantinya beradaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi digital yang saat ini semakin massif.
Hal itu, disebabkan perkembangan teknologi informasi digital yang semakin hari kian berkembang sangat pesat.
Kegiatan tersebut bertemakan ‘Peran Pemuda di Era Digitalisasi’ bertempat di Aula Hotel Bandung Permai, Sabtu (27/11/2021), yang diikuti oleh 125 peserta.
Anggota DPRD Jatim, Deni Prasetya menuturkan, sudah saatnya anggotanya menguasai teknologi informasi dan komunikasi di era digitalisasi ini.
“Begitu pentingnya di jaman modern sekarang ini, keseharian dari masyarakat itu tidak dipungkiri lagi. Bahwa sekarang ini tidak lepas dari yang namanya alat komunikasi seperti gadget,” ucap Deni, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan disela kegiatannya.
Kata Deni, saat ini teknologi digital menjadi sebuah kebutuhan, mengingat kemajuan dan tuntutan zaman. Karena itu partai politik harus beradaptasi dengan era digitalisasi.
“Sehingga kita undang semuanya anggota dan kita adakan kegiatan sarasehan peran pemuda. Terkait dengan era digitalisasi dan sasarannya memang ke arah akarnya (tingkatan bawah),” ujar legislator Nasdem dapil Lumajang – Jember.
“Agar terkait informasi apa pun bisa dipahami sekaligus ditangkap, bahwasnya kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan dan perlu dilakukan secara berkelanjutan terus,” sambungnya.
Deni mencontohkan, saat ini, semua masyarakata bisa memanfaatkan teknologi, dengan berbagai kegiatan positif.
“Mulai dari kegiatan pendidikan seperti belajar mengajar, belanja online, bahkan sampai dengan memesan makan pun juga dilakukan secara online,” ungkapnya.
Karena, lanjut Deni, teknologi digitalisasi tidak hanya sebatas digunakan untuk kegiatan media sosial (medsos). “Padahal tidak hanya untuk medsos. Manfaat lainnya banyak,” jelasnya.
“Contohnya bisa juga untuk pengembangan UMKM. Ada penjual keripik yang dilakukan ibu-ibu rumah tangga. Bagaimana keripik-keripik itu tidak lenyap. Paling tidak melalui digitalisasi ini bisa terakses dan bisa diketahui, bahwa ada produk dari desa A. Nantinya kan itu bisa jadi ciri khas (wilayah) sebagai pengembangan UMKM wilayah,” sambungnya.
Terakhir, Deni juga mencontohkan terkait potensi budaya yang ada di wilayah pelosok. Namun, belum terlalu terekspos. Dari teknologi smartphone itu nantinya bisa terakses dan dapat diketahui.
“Paling tidak dengan adanya publikasi di era digitalisasi ini bisa direspon cepat. Bahkan nantinya juga oleh pemda (pemerintah daerah),” ujarnya.
Kemudian, saat Pemerintah daerah memiliki konsep pengembangan UMKM ataupun wisata budaya. Masyarakat sudah paham dan tinggal mengembangkan.
“Seiring sejalan dengan niat pemerintah daerah untuk akselerasi. Tentunya jika sudah melek teknologi. Nah agen pelopornya pemuda. Jadi pemuda ini dibina untuk melek teknologi, tepat guna manfaat teknologinya. Sehingga bisa memberi manfaat lebih dan baik,” tandasnya. (*)
Comment