Pemkot Bogor Resmikan Green House Bojongkerta, Solusi Permasalahan Ekonomi

0 Komentar
Reporter : Iran G. Hasibuan
Foto: Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, saat peresmian green house bagi para petani tanaman hias di Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Foto: Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, saat peresmian green house bagi para petani tanaman hias di Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

KOTA BOGOR, (WARTA ZONE) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Minaqu Indonesia dan Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) meresmikan green house bagi para petani tanaman hias di Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Peresmian dilakukan langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Jumat (26/11/2021) lalu.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengungkapkan, satu dari dua green house yang ada sudah mulai melakukan produksi tanaman hias.

Menurut Dedie, sejak dibentuknya mitra tani di Kelurahan Bojongkerta, mulai ada perubahan perekonomian warga. Tak hanya itu, para petani juga dibekali pengetahuan baru tentang tanaman hias untuk mencari solusi terkait dengan permasalahan ekonomi.

Baca Juga:  Keren!, SMAN 4 Kota Bogor Raih Penghargaan Adiwiyata dari Menteri LHK dan Mendikbudristek

“Dan ini solusinya. Bertani tanaman hias dan di beli oleh Minaqu, lalu (tanaman hias) Minaqu dibeli oleh buyer di luar negeri. Jadi ini siklus ekonomi yang harus kita jaga, pertahankan, dan kita perbesar,” jelas Dedie.

Dedie menyebut, Minaqu memiliki komitmen untuk membangun green house serupa di setiap kelurahan di Kota Bogor. Memang, Bojongkerta menjadi pilot project untuk wilayah lainnya yang akan dilakukan treatment serupa.

“Dengan adanya green house, Minaqu jadi gampang mencari tanamannya untuk dijual. Dan petani juga punya rasa percaya diri karena disupport (dana) oleh BJB,” sambung Dedie.

Dengan potensi penjualan tanaman hias yang mencapai Rp 300 Triliun, terobosan ini harus terus digenjot.

Bahkan, kata Dedie, saat ini Minaqu Indonesia yang dinahkodai Ade Wardana sedang berkeliling Eropa untuk memperbesar pasar tanaman hias.

Baca Juga:  Wali Kota Bogor Salat Subuh di Masjid At-Taqwa, Dengarkan Wejangan Makna Malam Nisfu Syaban

“Jadi Bogor nanti bukan hanya memiliki pasar tanaman hias, tapi juga memiliki sentra produksi tanaman hias di Indonesia. Apalagi para petani saat ini dibantu oleh KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari BJB senilai Rp 34,8 juta per satu petani,” urainya.

Direktur Minaqu Indonesia, Yasmin Sanad menambahkan, sebagai offtaker, Minaqu melakukan pembinaan penuh kepada para petani termasuk penyuluhannya. Setelah kualitas tanaman sesuai, baru tanaman tersebut mulai di ekspor.

“Pasarnya sudah kita pegang. Saya juga dapat pesan dari pak menteri bahwa Minaqu jangan kaya sendiri, tapi kita harus berbagi sama masyarakat dan petani – petani di Indonesia,” terangnya.

Baca Juga:  Komunitas Bogor Youth Forum Gelar JARING, Lepas Rindu Anak dengan Kegiatan Sekolah

Ada tiga jenis tanaman hias yang diproduksi di green house Bojongkerta. Ketiga jenis tanaman ini bisa dijual dua hingga tiga kali lipat dari indukannya. Meskipun memang, ada kendala – kendala yang ditemui yang bisa menutupi keuntungan dari penjualan.

Tanaman disini ada tiga jenis pertama philodendron milano krisum, kedua singunion metalbu dan singunium triking.

“Targetnya perbulan satu petani kalau bisa 300 tanaman, jadi masing – masing jenis ada 100 jenis yang bisa kita ambil. Dan 3 bulan lagi sudah bisa siap panen,” kata Yasmin. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment