Kunci Mengatasi Kelangkaan Gas Elpiji

0 Komentar

Andhika Wahyudiono (dosen swasta di PTS Untag Banyuwangi)

Oleh: Andhika Wahyudiono*

Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Patijaya, mengeluarkan imbauan khusus kepada masyarakat di Provinsi Bangka Belitung (Babel) agar tetap tenang dan menghindari tindakan panic buying dalam menghadapi kelangkaan gas elpiji tiga kg.

Selain itu, Bambang juga menekankan kepada Pertamina untuk segera mengatasi masalah kelangkaan tersebut dengan mengambil langkah-langkah konkret.

Dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan pada Senin, 31 Juli 2023, Bambang menyatakan telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk menangani kelangkaan gas elpiji tiga kg di daerah pemilihannya, yaitu Provinsi Babel.

Dia mendesak Pertamina untuk memastikan pemenuhan stok elpiji tiga kg dengan mengalokasikan tambahan tabung gas elpiji tiga kg sebanyak 40.410 tabung untuk Pulau Bangka dan 30.240 tabung untuk Pulau Belitung.

Selain itu, Bambang juga mendorong Pertamina untuk mengoptimalkan jam operasional Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). Jika diperlukan, jam operasional SPBE dapat diperpanjang agar distribusi gas elpiji tiga kg lebih efektif.

Bahkan, pada Minggu, 30 Juli 2023, pengisian tabung gas elpiji tiga kg telah dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi kelangkaan tersebut.

Selanjutnya, Bambang juga meminta Pertamina untuk mengawasi proses distribusi gas elpiji tiga kg ke pangkalan dan meningkatkan frekuensi distribusi ke pangkalan.

Selain itu, dia menegaskan pentingnya memberikan sanksi kepada pangkalan yang beroperasi secara tidak sah atau nakal, dan menggantikannya dengan pangkalan baru yang dapat dipercaya.

Baca Juga:  Pemkab Jember Gelar Pasar Murah Tekan Inflasi

Bambang menekankan bahwa dia akan tetap mengawasi dan memantau tindakan Pertamina dalam menangani masalah kelangkaan gas elpiji tiga kg ini. Dia menegaskan pentingnya tanggung jawab dan transparansi dari pihak Pertamina dalam menghadapi situasi ini.

Kelangkaan gas elpiji tiga kg merupakan masalah serius yang mempengaruhi kenyamanan dan kualitas hidup masyarakat, khususnya di Provinsi Babel.

Oleh karena itu, tindakan cepat dan tepat dari Pertamina menjadi sangat penting untuk mengatasi permasalahan ini. Bambang menekankan bahwa masyarakat tidak perlu panik dan melakukan panic buying, karena dengan koordinasi yang baik antara pihak berwenang dan Pertamina, masalah ini dapat diselesaikan dengan efisien dan efektif.

Sebagai anggota Komisi VII DPR RI yang bertanggung jawab dalam bidang energi dan sumber daya mineral, Bambang berkomitmen untuk terus mengawasi dan memastikan bahwa kebijakan dan tindakan terkait dengan distribusi gas elpiji tiga kg ini berpihak kepada kepentingan masyarakat.

Kerja sama antara pihak legislatif dan Pertamina menjadi kunci untuk mencapai solusi yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Diharapkan, dengan upaya bersama dari semua pihak terkait, kelangkaan gas elpiji tiga kg dapat segera teratasi dan masyarakat di Provinsi Babel dapat kembali mendapatkan pasokan gas elpiji dengan lancar dan stabil.

Selain itu, langkah-langkah konkret yang diambil oleh Pertamina juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga-lembaga lain dalam menghadapi tantangan serupa di masa depan.

Baca Juga:  Gas Elpiji 3 Kg Langka di Wilayah Selatan Jember, Ketua Hiswanamigas: Banyak Hajatan dan Pulang Haji

Dalam menghadapi kelangkaan gas elpiji tiga kg, masyarakat diharapkan dapat menjaga ketenangan dan percaya bahwa pihak berwenang dan Pertamina sedang berupaya sebaik mungkin untuk mengatasi permasalahan ini.

Upaya kolaboratif dan koordinasi yang baik diharapkan dapat mengatasi kelangkaan ini sehingga menjadi peristiwa masa lalu, dan pasokan gas elpiji tiga kg dapat kembali mencukupi bagi seluruh masyarakat di Provinsi Babel.

Namun, di sisi lain, harapan semata tanpa tindakan nyata yang tepat dan efisien bisa berujung pada kekecewaan masyarakat. Dalam situasi yang serius seperti kelangkaan gas elpiji tiga kg, pihak berwenang dan Pertamina harus lebih dari sekadar berupaya maksimal.

Masyarakat perlu mendapatkan bukti nyata bahwa langkah-langkah konkrit telah diambil dan hasilnya dapat dirasakan secara nyata.

Transparansi menjadi kunci penting dalam menghadapi kelangkaan ini. Masyarakat perlu mendapatkan informasi yang jelas dan terbuka tentang langkah-langkah yang telah diambil oleh pihak berwenang dan Pertamina dalam mengatasi kelangkaan gas elpiji tiga kg.

Informasi ini harus mudah diakses dan dapat dipahami oleh masyarakat sehingga mereka dapat melihat progres yang telah dicapai.

Selain itu, diperlukan koordinasi yang sinergis antara pihak berwenang dan Pertamina untuk mengatasi kelangkaan ini. Semua pihak terkait harus bekerja bersama-sama dengan komunikasi yang terbuka dan saling mendukung untuk mencapai solusi yang optimal.

Baca Juga:  BBM Langka di Pulau Tello Nias Selatan, Harganya Tembus Rp30.000/Liter

Kerja sama ini juga harus mencakup koordinasi dengan pangkalan-pangkalan distribusi gas elpiji tiga kg agar distribusi dapat berjalan lancar dan efisien.

Selain menangani kelangkaan gas elpiji tiga kg secara akut, pihak berwenang dan Pertamina juga perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk mencegah terulangnya masalah serupa di masa depan.

Evaluasi mendalam tentang sistem distribusi dan permintaan gas elpiji tiga kg perlu dilakukan untuk mengidentifikasi sumber masalah dan menemukan solusi berkelanjutan.

Dalam menghadapi situasi yang berpotensi mempengaruhi kenyamanan dan kualitas hidup masyarakat, transparansi, komunikasi, dan tindakan nyata adalah kunci penting untuk membangun kepercayaan masyarakat. Harapan semata tanpa tindakan yang tepat hanya akan menimbulkan kekecewaan dan ketidakpercayaan.

Masyarakat di Provinsi Babel berhak mendapatkan pelayanan yang terbaik dan akses yang cukup terhadap gas elpiji tiga kg.

Pihak berwenang dan Pertamina memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan pasokan gas elpiji tiga kg dapat mencukupi dan kelangkaan dapat diatasi dengan efisien. Kerja sama, transparansi, dan komunikasi yang baik adalah kunci utama untuk mencapai hal ini. ***

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment