SUMENEP, (WARTA ZONE) – Memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap 2 Oktober, Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, H Achmad Fauzi Wongsojudo pamer produk batik karena menjadi kebanggaan warga Kota Keris.
Hal ini karena potensi batik yang dimiliki Kabupaten Sumenep berhasil memukau masyarakat, baik lokal hingga internasional.
Apalagi, lanjut Bupati Cak Fauzi, pembatik di kota Keris patut dibanggakan karena dilakukan oleh banyak generasi muda. Mereka terjun menjadi pembatik handal. Sehingga kondisi itu berdampak pada masa depan industri batik yang semakin cerah.
Bertepatan dengan Hari Batik Internasional, Bupati Sumenep, H Achmad Fauzi Wongsojudo menjelaskan batik telah menjadi salah satu produk kebanggaan Bumi Sumekar, yang kini sudah go internasional dan diakui keindahannya.
Dirinya mengaku takjub, saat mengetahui bahwa mayoritas pembatik yang ada di rumah produksi Canteng Koneng merupakan remaja dengan usia di bawah 26 tahun.
Untuk itu, Bupati kembali mengungkapkan pentingnya peran seluruh pihak, terutama pemuda dalam menjaga dan melestarikan budaya, serta kekayaan yang dimiliki oleh Kabupaten Sumenep, termasuk batik.
“Ini luar biasa sekali, karena pembatik kita didominasi oleh anak muda, yang umurnya di bawah 25 tahun,” ungkapnya, saat dihubungi oleh sejumlah media, Senin (02/10/2023) .
Orang nomor satu di Sumenep tersebut juga mengingatkan bahwa regenerasi pembatik, merupakan hal penting yang juga perlu untuk diperhatikan.
“Generasi muda cenderung memiliki pemikiran-pemikiran yang inovatif dan bisa mengikuti trend. Kami berharap batik Sumenep akan mampu bertransformasi tanpa menghilangkan nilai budaya yang terkandung di dalamnya,” jelasnya.
Sudah menjadi rahasia umum produk batik dari Kabupaten Sumenep sudah merambah pasar internasional.
Salah satu yang telah terkenal di masyarakat adalah produk Batik Canteng Koneng, yang pemasarannya telah tembus ke negeri kincir angin Belanda hingga Korea Selatan. (*)
Comment