Gelaran JFC 2022 Bertema The Legacy, Tampilkan 10 Defile Terbaik Selama 2 Dekade

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Gelaran JFC 2022 Bertema The Legacy, Tampilkan 10 Defile Terbaik Selama 2 Dekade

Foto: Press Conference Jember Fashion Carnival (JFC) dan penampilan 10 Defile terbaik di Pendapa Wahyawibawagraha, Sabtu (6/8/2022).

JEMBER, (WARTA ZONE) – Even Jember Fashion Carnival (JFC) digelar dari tanggal 6-7 Agustus 2022. Parade busana International tahun ini, mengusung tema The Legacy.

Meski JFC diselenggarakan selama 20 tahun lamanya, event kali ini memiliki konsep yang berbeda, yakni digelar pada siang dan malam hari.

Presiden JFC Budi Setiawan menjelaskan, tahun ini tema besarnya adalah The Legacy, dengan makna sebuah wajah Indonesia, terutama dari sisi keberagaman budayanya.

“Tema besar yang diangkat tahun ini adalah the legacy. Dengan menampilkan 9 Defile terbaik dari tahun 2011, dan ditambah 1 Defile terbaru,” ucap Budi saat dikonfirmasi sejumlah wartawan usai Press Conference Fashion Carnival City di aula lantai dua Pendapa Wahyawibawagraha, Sabtu (6/8/2022).

Baca Juga:  Selama Tahun 2023 Potensi Wisata di Jember Naik 30 Persen, Begini Kata Disparbud

Kemudian dalam pertunjukannya ada sebanyak 10 Defile terpilih yang dipentaskan pada event tahunan tersebut.

“Diantaranya, Defile Sriwijaya, Madurese, Kujang, Aztec Mahabharata, Garuda, Sasando, Majapahit Betawi, dan Poseidon,” sebutnya.

Untuk jadwal serangkaian penampilan JFC 2022 tersebut, lanjut Budi, ada beberapa sub-even yang digelar pada siang dan malam hari.

“Sepanjang 20 tahun memasuki 2 dekade, JFC memang salah satu tempat untuk kita menampilkan inovasi-inovasi. Tahun ini adalah kali pertama kita gelar even pada siang malam hari,” ungkapnya.

“Yang ditampilkan even itu 2 hari. Mulai hari ini dan besok. Untuk hari ini ada WACI (Wonderfull Artchipelago Carnival Indonesia) & Pets Carnival mulai dari jam 13.00- 16.00 WIB. Untuk yang malam harinya, ada Artware Fashion Carnaval di jam 19.00-22. 00 WIB. Sedangkan Grand Carnivalnya besok tampil pada malam hari,” sambungnya.

Baca Juga:  Makna Tema JFC 2023 Timelapse-Journey of The Earth

Meski JFC bertemakan kearifan lokal budaya, namun ia menerapkan beberapa batasan yang harus dipatuhi oleh para peserta. Salah satunya mengedepankan kearifan lokal dan kesantunan.

“Tentunya batasannya adalah semua kreatifitasnya ditampilkan sespektakuler mungkin. Dengan tetap mengedepankan norma-norma kearifan lokal, dan kesantunan juga menjadi salah satu catatan,” pungkasnya.

Terpisah, Bupati Jember Hendy Siswanto mengapresiasi adanya even JFC tersebut.

“Tentunya Pemkab jember akan mensupport kembali secara konkrit untuk menjadikan JFC mendunia,” ucap Hendy.

Pihaknya berharap melalui even JFC itu bisa mendatangkan para tamu dari mancanegara.

Baca Juga:  Gelaran JFC 2023 Mendatang, Bertema Timelapse-Journey of the Earth

“Sehingga Jember semakin terkenal di kancah Internasional melalui JFC ini,” ujarnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment