Miliki 33 Unit ATM, BPRS Bhakti Sumekar Siapkan ATM Bersama Permudah Transaksi Nasabah

0 Komentar
Reporter : Ajie Putra
Foto: Pelayanan di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar.

Foto: Pelayanan di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Untuk meningkatkan layanan bagi seluruh nasabah, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar sedang mempersiapkan layanan ATM Bersama.

Selama ini, bank milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep ini memiliki 33 Unit mesin ATM, di antaranya 27 di daratan termasuk Pamekasan dan Jember. Sedangkan 6 unit mesin ATM lainnya berada di wilayah kepulauan Sumenep.

Direktur Operasional BPRS Bhakti Sumekar Hairul Fajar mengatakan, pihaknya akan terus melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Program yang saat ini sedang dalam proses adalah layanan ATM Bersama.

Baca Juga:  Tingkatkan Kualitas, BPRS Bhakti Sumekar Resmikan Kantor Divisi

Program tersebut telah diproses sejak tahun lalu. Bank Indonesia (BI) telah meminta beberapa persyaratan yang sebelumnya belum dilengkapi.

“Sebenarnya targetnya 2020, namun karena kelengkapan dokumen yang diminta oleh BI belum memenuhi syarat harus ditambah, maka kita tambah. Mudah-mudahan di tahun 2021 bisa terealisasi ATM bersama,” ungkap Fajar.

Pihaknya menambahkan, saat ini BBS hanya menunggu keluarnya izin dari BI untuk realisasi terobosan tersebut. “Setelah keluar izinnya akan kami luncurkan. Dengan demikian, nasabah BPRS Bhakti Sumekar bisa transaksi dimana saja,” imbuhnya.

Baca Juga:  Buku Ayo Menabung, Kontribusi Nyata BPRS Bhakti Sumekar Untuk Kemajuan Pendidikan di Sumenep

Di sisi lain, capaian BPRS Bhakti Sumekar terus mendapat apresiasi dari semua pihak. Terbukti, nasabah bank ini terus meningkat.
Apalagi semenjak Pemkab Sumenep memberikan kesempatan BPRS Bhakti Sumekar sebagai kantor bayar gaji maupun tambahan penghasilan lainnya.

“Angka keragamannya terlihat bertambah. Kepercayaan masyarakat semakin meningkat,” ujar Fajar.

Kendati demikian, di tengah pandemi Covid-19, target yang harus dicapai, kata Fajar, cukup berat. Sebab, usaha masyarakat menurun, terutama pedagang kaki lima (PKL) di pasar, sehingga menyisihkan untuk menabung berkurang.

Baca Juga:  Pelaku UMKM Butuh Modal, Yuk Manfaatkan Pinjaman dari BPRS Bhakti Sumekar Tanpa Bunga

“Kemudian sejak PJJ (pembelajaran jarak jauh) juga menyebabkan tabungan siswa juga berkurang. Pandemi ini sangat berpengaruh,” pungkasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment