Pemdes Lobuk Sambut Tim Penilai Desa Berseri DLH Jatim

0 Komentar
Reporter : Panji Agira

Foto: Kepala Desa Lobuk Moh. Saleh saat menyampaikan presentasi di hadapan tim penilai lapang DLH Jatim Desa Berseri tahun 2023, di balai Desa setempat.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Jajaran Pemerintah Desa (Pemdes) Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep menyambut tim penilai lapang Desa Berseri dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur. Selasa (11 Juli 2023).

Hadir tim penilai lapang desa berseri tahun 2023 diantaranya Wahyu Satria Bhakti, dari NGO W Queen, Nugroho Suharjo dari DLH Jatim Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah, Perwakilan Bakorwil Wilayah Madura Raya, tampak hadir pula Kepala DLH Kabupaten Sumenep.

Kepala Desa Lobuk Moh Saleh menyampaikan, memberikan edukasi terhadap masyarakat pedesaan dalam hal pengelolaan sampah tidaklah mudah, kondisi tersebut pasti tidak sama dengan mereka yang tinggal di perkotaan.

Namun, lewat edukasi dan pembinaan DLH Kabupaten Sumenep, pihaknya merasa termotivasi sehingga Desa Lobuk dapat memulai memberikan pemahaman bagaimana memilah dan pengolah sampah untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat serta asri.

Baca Juga:  KPP Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadan dengan Anak Yatim dan Kaum Duafa, Tuai Apresiasi Wabup Nyai Eva

“Ini tantangan baru bagi kami yang tinggal di desa, pasti kondisinya akan jauh berbeda dengan masyarakat perkotaan. Namun ini menjadi motivasi tersendiri untuk kami bisa memulai,” kata Kades Saleh.

Kades dengan segudang prestasi ini menyebut, lewat komunitas kecil yang sudah teredukasi dalam mengolah lingkungan yang bersih, akan berlanjut dan diikuti oleh masyarakat secara keseluruhan di desa yang dipimpinnya.

Saleh mencontohkan, keberadaan Spot Pancing Pantai Matahari sebagai wisata baru yang dikelola Pemdes Lobuk, dulunya adalah pantai yang tidak terawat dengan sampah berserakan dimana-mana.

Namun lewat kesadaran bersama, saat ini destinasi wisata pancing pertama di Madura ini tengah menjadi jujukan wisata baru di Sumenep dengan pengunjung yang terus meningkat setiap harinya, utamanya saat libur akhir pekan.

Baca Juga:  Antisipasi Teror Bom, Pintu Masuk Polres Sumenep Dijaga Ketat

“Kami berkomitmen untuk memelihara lingkungan yang lebih baik, sehingga dapat mendatangkan manfaat lebih besar, baik dalam sektor kesehatan maupun secara ekonomi,” imbuhnya.

Desa Lobuk secara geografis mayoritas penduduknya adalah nelayan, sehingga produk hasil laut yang saat ini tengah menjadi konsen adalah ikan teri krispi dan beberapa olahan lain dengan bahan baku hasil laut.

Sampel untuk penilaian lomba desa berseri sendiri, lanjut kades dua periode ini, terpusat di dua dusun, yakni dusun Lobuk dan dusun Kopao. “Tepatnya ada di RT 11, 12, 13 dan 14. Dan ini sudah kami Perdes-kan,” sebutnya.

Desa Lobuk sendiri, merupakan pionir yang berstatus desa mandiri pertama di Kabupaten Sumenep pada tahun 2021, hal itu menjadi bukti nyata kemajuan desa.

Baca Juga:  Tekan Penyebaran Penyakit LSD, Ini yang Dilakukan DKPP Sumenep

Termasuk, inovasi yang terus dikembangkan saat ini, lanjut Saleh, adalah pelayanan masyarakat secara online berbasis website.

“Bagi masyarakat yang butuh pelayanan berupa surat menyurat dan semacamnya, di desa kami sudah secara online, jadi bisa lebih cepat,” sambungnya.

Ke depan, sebagai bentuk pengembangan pelayanan tersebut, akan hadir pelayanan yang diberi nama Ojolali (ojek online asli Indonesia).

Penamaan Ojolali mengadopsi dari bahasa Jawa, untuk menunjukkan asli Indonesia, namun muncul dari desa di Madura yang bernama Lobuk.

“Setelah minta secara online, surat tersebut akan diantar langsung ke masyarakat yang membutuhkan, itu sebagai komitmen kami melayani,” tegasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment