SUMENEP, (WARTA ZONE) – Bupati Sumenep H. Achmad Fauzi Wongsojudo mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 9 tahun 2024 tentang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1445 H tahun 2024 tanpa sampah plastik.
SE tersebut merupakan kelanjutan dari Peraturan Bupati (Perbup) Sumenep Nomor 83 tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Kabupaten Sumenep dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.
Langkah Bupati tersebut mendapat apresiasi Ketua DPRD Sumenep, KH. Abdul Hamid Ali Munir, hal itu dinilai menjadi langkah progresif yang diambil Bupati Sumenep H. Achmad Fauzi Wongsojudo dalam pengurangan sampah plastik saat membagikan daging kurban di Hari Raya Idul Adha 1445 H.
Menurut KH. Abdul Hamid Ali Munir, Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan oleh Bupati Sumenep H. Achmad Fauzi Wongsojudo mencerminkan komitmen serius dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mempromosikan praktik keberlanjutan.
Dalam surat edarannya, Bupati Sumenep memberikan arahan kepada seluruh masyarakat dan panitia kurban untuk meminimalkan penggunaan plastik sekali pakai dalam proses pembagian daging kurban. Langkah ini merupakan respons terhadap meningkatnya kesadaran akan masalah sampah plastik yang semakin meresahkan.
“Terutama dalam konteks perayaan keagamaan yang melibatkan ribuan hewan kurban setiap tahunnya,” ucap Ketua DPRD Sumenep ini, Kamis (13 Juni 2024).
Politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyambut baik keputusan tersebut, ia mengakui bahwa upaya pengurangan sampah plastik memerlukan langkah konkret dan kolaborasi dari semua pihak.
Sebagai pemimpin dan tokoh masyarakat, Kiai Hamid menegaskan pentingnya kesadaran akan dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Langkah itu, oleh Kiai Hamid dinilai sebagai upaya menekankan pentingnya peran edukasi dalam mengubah perilaku konsumen dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat.
“Dengan memberikan contoh nyata melalui kebijakan seperti surat edaran ini, Bupati H. Fauzi menunjukkan komitmennya untuk menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi masalah lingkungan yang semakin mendesak,” paparnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat Sumenep untuk mendukung dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh arahan dari pemerintah tersebut. Dia mengaku optimis bahwa dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat, Sumenep dapat menjadi contoh dalam upaya pengurangan sampah plastik dan keberlanjutan lingkungan bagi daerah lain di Indonesia.
“Dengan langkah-langkah progresif seperti ini, diharapkan tradisi membagikan daging kurban di Hari Raya Idul Adha tidak hanya menjadi momen ibadah, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup untuk generasi mendatang,” harap Kiai Hamid.
Kiai Hamid juga menyarankan kepada masyarakat Sumenep supaya kembali mencontoh cara leluhur dalam berbagi makanan atau daging kurban, yakni dengan menggunakan daun jati atau daun pisang.
“Sebenarnya banyak dedaunan di sekitar kita yang bisa digunakan sebagai bungkus daging kurban yang lebih ramah lingkungan,” tandasnya. (*)
Comment