BANYUWANGI, (WARTA ZONE) – Petugas kesehatan Puskesmas Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menemukan jajanan takjil jenis petulo yang diduga mengandung zat pewarna tambahan yang tidak diperbolehkan. Jajanan tersebut dijual di Pasar Takjil Ramadan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Singojuruh.
Penemuan itu bermula ketika petugas kesehatan melakukan pemeriksaan terhadap makanan takjil di RTH Singojuruh. Sabtu (17/4/2021) kemarin.
Kendati masih bersifat dugaan sementara, temuan petugas kesehatan tersebut akan di bawa ke laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Banyuwangi untuk memastikan kandungan zatnya.
Petugas kesehatan Puskesmas Singojuruh, Irin Fahrunisa menyampaikan, temuan tersebut masih bersifat dugaan dan akan diperiksa lebih lanjut.
“Kita sifatnya hanya mencurigai, akan kami lanjutkan ke Labkesda, setelah itu baru keluar surat, apakah benar benar ada kandungan yang berbahaya atau tidak, sesuai prosedurnya seperti itu” terangnya. Minggu (18/4/2021).
Irin memastikan, sampel jajanan tersebut akan segera ia kirim, agar segera diproses, sehingga hasilnya pun akan segera diketahui oleh publik. “Rencananya Senin besok sampelnya akan dikirim ke labkesda,” imbuhnya.
Setelah hasil dari Labkesda keluar, pihaknya akan terus memberikan arahan kepada penjual untuk makanan sehat dan bergizi di masa pandemi dan bulan suci Ramadan.
“Jika nanti hasilnya positif mengandung zat berbahaya maka kami akan melakukan langkah imbauan kepada penjual jajanan tersebut untuk tidak menjualnya. Kendati pun negatif maka kami akan terus memberikan arahan makanan yang bergizi, serta pengecekan secara berkala,” tandasnya. (*)
Comment