JEMBER, (WARTA ZONE) – Pasca terdampak bencana banjir bandang sekitar tahun 2006 lalu, hingga menyebabkan satu desa mengalami trauma. Kini Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, bangkit dengan mengembangkan potensi wisata yang bernuansa alam.
Banyak sawah dengan pemandangan asri yang telah disulap menjadi objek wisata. Sawah yang biasanya didatangi oleh petani, kini akan menjadi incaran penikmat wisata alam, terutama bagi pecinta swafoto.
Objek wisata yang tak jauh dari Kota Jember ini, dibuka pada 10 bulan yang lalu.
Selain pengembangan wisata, Desa Kemiri, Kecamatan Panti tersebut, juga bertujuan untuk mengenalkan potensi UMKM yang sudah berkembang sebelumnya.
Saat dikonfirmasi, Tim Pengelola Wisata Desa Kemiri Farhan Aziz menyampaikan ada titik lokasi wisata yang akan di kembangkan. Sehingga untuk memajukan potensi wisata persawahan, dan menarik perhatian masyarakat untuk datang ke wisata Desa Kemiri.
“Ada 4 titik wisata yang nantinya ada di 4 dusun. Yaitu, di Dusun Delima, Dusun Danci, Dusun Tenggiling, dan Dusun Sodong. Keempat Dusun inilah yang akan kami kembangkan nantinya,” ucap Farhan Aziz, Minggu (21/3/2021).
Untuk luasan lahan, sementara masih satu hektar, ke depannya akan dilakukan proses pengembangan. Dengan menyusun konsep-konsep di Desa Wisata Kemiri yang menyuguhkan pemandangan alam di area persawahan.
“Yang nantinya di lokasi itu, ada gazebo – gazebo untuk Kemiri Resto, Rumah produksi pupuk organik untuk edukasi, spot swafoto, lokasi outbond tradisional. Maupun pusat dari kegiatan walking tour melintasi persawahan dan pemukiman penduduk,” katanya.
“Kemudian ditambah dengan potensi UMKM yang sudah dimiliki. Seperti kopi, keripik singkong, opak gulung, dan juga Asap Cair (pengolahan minyak atsiri),” sambungnya.
Oleh karena itu, UMKM yang dimiliki di Desa tersebut akan menjadi tempat perbelanjaan ketika pengunjung atau wisatawan yang hendak akan membeli oleh-oleh. Maupun sebagai destinasi edukasi untuk kalangan pelajar.
Diketahui, untuk lokasi pertama Dusun Delima, akan menjadi awalan titik pengembangan. Dengan dibantu oleh pemuda, tokoh masyarakat Desa setempat.
Di lokasi Wisata Desa Kemiri juga terdapat Rumah Jamur. Tempat untuk membudidayakan jamur, yang kemudian diolah menjadi kuliner.
“Jadi di rumah jamur ini tempat budi daya jamur, yang nanti akan kami kembangakan menjadi kuliner ala khas Desa. Bahannya semua dari Jamur, ada sate jamur, pepes jamur, dan olahan kuliner lainnya,” sebutnya.
Lokasi kedua Dusun Danci, nantinya akan di pusatkan sebagai wisata pusat edukasi kopi rakyat.
“Mulai dari pembibitan sampai menjadi kopi siap minum. Yang akan digunakan sebagai pusat Studi Kopi Rakyat di Dusun Danci. Dengan menyuguhkan lokasi perkebunan, kemudian ada juga wisata dengan konsep ngopi di tengah kebun,” katanya.
“Selain itu, ada Pondok Kopi 5758 milik Pesantren Al- Hasan yang berkolaborasi sebagai Mitra Wisata Desa Kemiri. Di sini nantinya pengunjung juga bisa belajar roasting, dan menyajikan kopi yang dibimbing para barista santri,” sambungnya.
Lokasi ketiga yaitu Dusun Tenggiling, spot lokasi di fokuskan untuk farming tourism. “Nanti juga bisa belajar menanam padi atau jagung langsung dari tempatnya. Jadi lahannya sudah disiapkan,” katanya.
Lokasi terakhir di Dusun Sodong yang dulu adalah pusat dari bencana banjir bandang. Yang di pusatkan sebagai kegiatan petualangan atau adventure seperti motor trail.
“Untuk peresmian Wisata Desa Kemiri akan di resmikan tanggal 31 Maret (besok) 2021,” sambungnya.
Wisata Desa Kemiri tersebut sudah pernah dikunjungi dari Dinas Perhubungan Jember Gowes di Track MTB Kemiri dan Delegasi Pemkab Bandung -Bali yang berkunjung. Dalam rangka kerjasama percepatan pemulihan pariwisata dan industri kreatif di Wisata itu. (*)
Comment