Solusi Cerdas DLH Sumenep, Siap Hadirkan Bank Sampah di Setiap Desa

0 Komentar
Reporter : Panji Agira
Foto: Kapala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep, Arif Susanto mengkampanyekan Sumenep sadar lingkungan dan bebas sampah plastik.

Foto: Kapala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep, Arif Susanto mengkampanyekan Sumenep sadar lingkungan dan bebas sampah plastik.

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tengah merencanakan pembuatan bank atau bak (kontainer) sampah di setiap desa.

Hal itu disampaikan Kapala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Arif Susanto, sebagai solusi menekan semakin tingginya volume sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kecamatan Batuan, termasuk untuk memudahkan petugas dalam membersihkannya.

Berdasarkan catatan DLH Sumenep, volume sampah di TPA Kecamatan Batuan mencapai 40 ton sehari, untuk itu DLH berencana membuat bank atau bak sampah di setiap desa.

Arif Susanto mengatakan, pembuatan bank sampah di setiap desa dianggap penting untuk memilah sampah yang bisa didaur ulang, sementara untuk bak sampah dapat memudahkan para petugas membersihkannya.

Baca Juga:  Bupati Sumenep Tampung Aspirasi Warga Talango dalam Program 2024

“Kalau setiap desa sudah ada bak (kontainer) sampahnya, maka warga tinggal membuangnya di tempat itu. Lalu petugas tinggal mengambilnya,” terang Arif Susanto. Minggu (21 April 2024) malam.

Arif menuturkan, sebenarnya menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, sebanyak 4 bak sampah kontainer disediakan di sejumlah titik di kawasan kota. Namun faktanya, masih banyak sampah berada di luarnya.

Untuk itu pihaknya mengajak semua pihak untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

“Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih minim. Makanya kami berinisiatif menyediakan bank atau bak sampah di setiap desa,” tuturnya.

Baca Juga:  Bupati Sumenep Ajak BPRS Bhakti Sumekar Jual Sembako Murah, Langkah Nyata Bantu Tekan Inflasi

Sejauh ini, lanjut Arif, ketersediaan bak sampah masih tersedia di tiga tempat. Yakni di Pamolokan, Marengan dan Bangselok, sehingga dianggap terlalu minim.

“Untuk sementara masih mampu mengatasi persoalan sampah. Tapi belum maksimal, karena di setiap desa kami masih temukan tumpukan sampah walaupun dengan skala kecil. Ini menunjukkan kalau masyarakat masih males membuang sampah pada tempatnya,” terangnya.

Arif mengakui jika rencana tersebut telah dimusyawarahkan dengan sejumlah kepala desa, lurah dan camat. “Semoga segera terealisasi dalam waktu dekat,” tegasnya.

Baca Juga:  Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Terdampar di Pinggir Pantai Masalembu, Tubuhnya Tinggal Separuh

Sebelum kontainer sampah di setiap desa terealisasi, Arif mengimbau masyarakat Sumenep menyediakan tempat sampah di depan rumah masing-masing. Nantinya petugas dari DLH akan menjemput sampah tersebut secara berkala.

“Kita akan ambil sampah dua kali dalam sehari, yaitu setiap pukul tujuh pagi dan tujuh malam,” tegasnya.

Pihaknya juga berharap kepada para pemilik toko di pinggir jalan utamanya di kawasan kota agar disiplin dalam hal menjaga kebersihan.

“Mari kita membiasakan diri menjaga lingkungan dengan tetap bersih. Caranya ya jangan membuang sampah sembarangan,” pintanya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment