Kasus Dua Anak Tewas dan Ibu Gantung Diri di Jember, Korban Selamat Mengaku Syok

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Situasi di rumah korban yang tewas gantung diri di sekitar Jalan Kepodang II, Lingkungan Krajan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Jember.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Dari kejadian seorang ibu tewas gantung diri dan dua anaknya ditemukan tewas terbaring di atas kasur, di Jalan Kepodang II, Lingkungan Krajan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Jember. Sabtu dini hari (17/6/2023) lalu.

Diketahui anak kedua korban berinisial RKZ ditemukan selamat. Bocah umur 6 tahun itu menurut polisi adalah saksi kunci misteri kematian dua anak dan ibunya yang didapati gantung diri itu.

Namun demikian, kata Lurah Bintoro Heru, pasca kejadian yang menyebabkan ibu dan dua saudaranya itu tewas. Bocah berinisial RKZ itu tampak murung dua hari pasca kejadian.

Setelah itu, lanjutnya, bocah perempuan itu tampak baik-baik saja. Saat dimintai keterangan oleh polisi, sudah bisa memberikan sedikit informasi.

“Terkait dengan kondisi anak korban yang nomor dua, memang hari pertama dan kedua (pasca kejadian ibunya gantung diri dan dua saudaranya tewas di atas kasur) masih mengalami syok,” kata Heru saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (25/6/2023) pagi.

Baca Juga:  Dapur Warung Lalapan Terbakar, Pemadaman Pakai Handuk Dibasahi Air

“Tapi setelah ikut dan dirawat ibu bidan setempat, bahkan tinggal di sana. Kondisi si anak ini, hari-hari berikutnya semakin membaik,” sambungnya.

Terkait perawatan bocah malang itu oleh bidan setempat, kata Heru, dilakukan agar si anak bisa sedikit mengurangi rasa trauma.

“Alhamdulillah hal itu memberikan manfaat, sehingga saat anak itu dikunjungi petugas dari Dinsos dan petugas pendamping anak, sudah bermain seperti biasanya,” ujarnya.

Dengan kondisi anak korban yang sudah lebih baik itu, Heru juga membenarkan, bahwa polisi sudah bisa melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan.

“Bahkan saat juga dilakukan pemeriksaan dari Polres Jember, kondisinya tampak gembira sambil makan snack (makanan ringan). Kondisi ini, Alhamdulillah sudah lebih baik,” ucapnya.

Tapi ditanya lebih jauh soal proses penyelidikan polisi, Heru enggan berkomentar banyak. “Hal itu mungkin bisa dikonfirmasi langsung ke Polres Jember,” ujarnya.

Baca Juga:  Polisi di Jember Pasang Banner Sayembara Tangkap Maling Berhadiah

Terkait proses penyelidikan polisi, Satreskrim Polres Jember memastikan dua anak malang itu dibunuh oleh ibunya sendiri.

Kata Kanit PPA Sat Reskrim Polres Jember Iptu Dyah Vitasari, setelah itu sang ibu pun nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

“Jadi kedua bocah umur 7 tahun dan 8 bulan itu meninggal di tangan ibunya HK (31),” ujar perempuan yang akrab disapa Vita ini, saat dikonfirmasi terpisah.

Ditanya apa penyebab kematian dua bocah malang itu?. “Anak pertama dijerat dan dibekap menggunakan bantal hingga meninggal karena sekitar mulut korban memucat,” kata Vita.

“Sedangkan anak ketiga yang baru berusia 8 bulan, tewas dipukul di bagian belakang kepala hingga lebam,” sambungnya.

Namun ditanya, dengan apa korban memukul anaknya? Vita tidak menjelaskan detail.

“Yang jelas hasil visum menunjukkan bagian belakang korban lebam akibat sebuah pukulan,” katanya.

Lebih jauh kata Vita, terungkap juga sebuah fakta. Jika HK dan anak pertamanya yang berusia 7 tahun. Selama ini menjalani rawat jalan dan tercatat sebagai pasien dari Poli Jiwa di RSD dr. Soebandi Jember.

Baca Juga:  Warga Perumahan di Jember Resah, Diduga Ada Penguntit dan Pelaku Eksibisionis Ganggu Ibu-Ibu

“Keduanya adalah pasien psikatri di poli jiwa. Tetapi rawat jalan. Hal itu kami ketahui, dengan ditemukannya kartu rawat jalan Poli Jiwa. Kami temukan saat melakukan olah TKP,” ungkap Vita.

Kartu rawat jalan itu, lanjutnya, menjadi salah satu barang bukti yang saat ini juga telah diamankan polisi.

Akan tetapi, meskipun diketahui jika pembunuh dua anak malang itu ibunya sendiri. Polisi belum menutup kasus ini.

Dari kejadian itu. Diketahui masih ada satu anak berusia enam tahun yang selamat, yang saat ini masih menjalani pemeriksaan.

Vita belum mau menyampaikan hasil pemeriksaan yang dilakukan dengan alasan masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment