Diusir Karena Dituduh Dukun Santet, Kakek di Jember Kini Tinggal di Musala Polsek

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Kakek buruh tani di Jember dituding sebagai dukun santet oleh warga di sekitar tempat tinggalnya.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Pria berinisial AB (60) diusir oleh warga Dusun Utara I, Desa Kalisat, Kecamatan Kalisat, Jember. Pria malang itu diusir karena dituding sebagai dukun santet.

Pengusiran itu bermula dari salah seorang warga yang sakit bahkan sampai meninggal, dan sebelumnya mengaku bermimpi bertemu dengan Kakek AB.

Kakek AB kini untuk sementara waktu tinggal di Musala Polsek Kalisat. Sembari nantinya akan dibantu untuk dicarikan tempat tinggal yang layak.

Terkait tempat tinggal untuk Kakek AB, kata Kapolsek Kalisat AKP Istono, dimungkinkan akan dititipkan di pondok pesantren ataupun di tempat kiai atau ulama di wilayah Kecamatan Kalisat.

Baca Juga:  Polda Jatim dan Pangdam V Brawijaya Tinjau Kesiapan Vaksinasi Serentak di Sumenep

“Pak AB ini dituduh dukun santet, tapi kan pembuktiannya gak bisa itu. Tapi warga itu menolak (keberadaannya) dan meminta untuk pergi (diusir). Akhirnya kami tampung dulu di Musala Mapolsek Kalisat,” kata Istono saat dikonfirmasi di Mapolsek Kalisat, Sabtu (27/5/2023) sore.

Dengan adanya isu soal dukun santet itu, lanjut Istono, Kakek AB yang hanya tinggal berdua dengan istrinya juga mendapat perlakuan tidak mengenakkan.

“Rumahnya dilempari warga, selalu dibuat tidak nyaman. Kasihan. Mau diungsikan di rumah saudaranya, tidak ada yang mau menampung. Bahkan istrinya pun juga ketakutan dengan ancaman warga. Kalau mau tenang, Pak AB harus pergi,” ujar mantan Kapolsek Sumberjambe itu.

Baca Juga:  Lewat Lomba Memasak, Dirut BPRS Bhakti Sumekar Turut Meriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI

“Istrinya dapat hidup tenang karena hanya menuding dukun santet kepada Pak AB. Jadi istrinya jika tidak ingin dikucilkan warga, diminta untuk mengusir suaminya itu,” sambungnya.

Demi keamanan dan keselamatan istirnya, Kakek AB pun memilih pergi dan untuk sementara tinggal di Musala Polsek Kalisat.

Kata Istono, sudah kurang lebih empat harian Kakek AB tinggal di musala itu. “Selama ini Pak AB itu hanya tinggal berdua dengan istrinya. Pernah punya anak tapi sudah meninggal,” ucapnya.

“Dengan kondisi ini, kami berupaya mencarikan pondok pesantren atau kiai bisa juga ulama untuk menampungnya. Juga mungkin agar soal tudingan ini bisa diselesaikan,” kata Istono menambahkan. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment