JEMBER, (WARTA ZONE) – Video berdurasi 16 detik menyampaikan informasi tentang kejadian penculikan anak di Jember viral.
Namun dari informasi yang dihimpun wartawan. Video yang diketahui telah banyak tersebar di medsos dan grup-grup aplikasi whatsapp itu, ternyata hoaks.
Kejadian dalam video yang terjadi di wilayah Jalan Dusun Curah Lembu, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Jember itu. Si perekam video menyampaikan informasi tentang adanya penangkapan terhadap pelaku penculikan anak yang dilakukan oleh warga. Dengan menggunakan bahasa Madura.
“Sengak nak kanak reh. Seh endi’ anak jegeh, jegeh gih. Area keneng roh, eamuk neka eamuk. Se endi’ anak jegeh. Kejadian di Dusun Curah Lembu, Plalangan, Plalangan (Hati-hati anak-anak ini. Bagi yang punya anak dijaga baik-baik. Pelaku tertangkap di amuk massa. Sekali lagi yang punya anak hati-hati. Kejadian di Dusun Curah Lembu, Desa Plalangan),” kata si perekam video tersebut.
Terkait informasi dalam video berdurasi 16 detik itu, kata Kapolsek Kalisat AKP Istono, adalah berita hoaks.
“Soal video itu, yang benar adalah peristiwa kecelakaan lalu lintas antara pengendara motor suzuki Thunder berplat DK 6201 FX. Dengan kendaran mobil Toyota Avanza bernopol P 1488 II. Jadi terkait kabar informasi lewat video yang direkam itu dan banyak tersebar di medsos itu. Adalah hoaks yang narasinya tentang penculikan anak. Jadi informasi itu tidak benar! Kejadiannya kemarin,” kata Istono saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Mapolsek Kalisat, Selasa (31/1/2024).
Kejadian kecelakaan itu terjadi Senin siang (30/1) kemarin, sekitar pukul 14.00 WIB.
“Untuk lokasinya benar, tapi itu Kecelakaan lalu lintas di jalan Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat,” sambungnya.
Terkait kronologi kecelakan, Istono menjelaskan, kecelakaan itu melibatkan dua kendaraan yakni motor dan mobil. Diduga karena kekurang hati-hatian dari pengendara motor.
“Jadi dua kendaraan ini berlawanan arus, namun karena kurang hati-hati pengendara motor dengan kecepatan tinggi. Sehingga bersenggolan dengan mobil dari arus berlawanan. Karena berada di lingkungan warga (jalanan desa). Maka spontan banyak warga yang bermaksud menolong. Tapi sama orang perekam video malah disampaikan telah terjadi penculikan anak itu. Padahal murni kecelakaan lalu lintas,” ulasnya.
Untuk kondisi korban, karena benturan. Pengendara motor mengalami luka patah, namun langsung ditangani di rumah sakit dan dibawa pulang keluarga setelah perawatan.
“Kebetulan juga warga setempat,” sambungnya.
Menegaskan soal informasi hoaks yang disebarkan perekam video, dinilai Istono tindakan tidak bertanggung jawab dan menyebarkan keresahan secara luas.
“Terlebih juga, dikasih narasi seakan-akan penculikan anak yang pelakunya tertangkap. Padahal murni kecelakaan lalu lintas yang saat ini ditangani Unit Laka Lantas Polres Jember,” ucapnya kembali menegaskan.
Dengan kejadian ini, lebih lanjut Istono menyampaikan, tim Reskrim Polsek Kalisat bersama Tim Kalong Satreskrim Polres Jember melakukan pendalaman penyelidikan dan memburu pelaku penyebar video dan informasi hoaks.
“Kami saat ini memburu pelaku yang merekam video dan penyebar hoaks itu. Saat ini dalam proses penyelidikan kami. Untuk pelaku penyebar informasi hoaks masih pendalaman informasi, dan penyelidikan. Selanjutnya kami koordinasi dengan Polres Jember bagaimana nanti tentang UU ITE dan disesuaikan dengan tindak pidana yang dilakukan. Agar jadi pelajaran dan tidak ada kejadian serupa,” tegasnya.
Namun ditanya soal identitas terduga pelaku penyebar informasi dan video hoaks. Polisi masih enggan mengungkapkan.
“Sementara masih proses lidik dan tidak kami sebar identitasnya. Tapi sudah kami kantongi dan diburu,” tandasnya. (*)
Comment