JEMBER, (WARTA ZONE) – Puluhan warga Dusun Krajan dan Rejeb, Desa Sukowiryo, Kecamatan Jelbuk, Jember, terdampak kebakaran lahan limbah triplek.
Dari data yang disampaikan Puskesmas Jelbuk, tercatat ada 37 warga yang mengeluh sesak napas akibat terdampak asap dari kebakaran di lahan limbah triplek tersebut. Diketahui 8 orang diantaranya masih balita.
“Dari pendataan yang kami lakukan dan turun ke lokasi terdampak. Terdampak ada 37 orang warga. Kemudian 8 diantaranya balita kisaran umur 1 bulan sampai 5 tahun,” ujar Kepala Puskesmas Jelbuk dr. Reni Septa saat dikonfirmasi di lokasi kejadian, Rabu (31/5/2023).
Terkait keluhan yang dialami puluhan warga itu, lanjutnya, hanya sesak napas. “Alhamdulillah saat kami kunjungi Minggu kemarin, sampai pagi tadi tidak ada keluhan demam,” sambungnya.
Terkait sesak napas yang dialami, dokter Reni menambahkan, dialami warga yang berdekatan dengan lokasi lahan kebakaran.
“Kemudian untuk 8 orang dari puluhan warga itu, mengaku sesak napas hanya pada saat mendekati ataupun lewat di dekat lokasi kebakaran. Namun demikian, kami masih selalu pantau warga sekitar sana termasuk dengan memberikan masker,” ulasnya.
Sebagai langkah penanganan awal dampak dari sesak napas yang dialami, lanjut dokter Reni, petugas kesehatan yang berada di lokasi kejadian juga memberikan edukasi kepada warga.
“Terutama untuk menghindari debu-debu akibat material sisa-sisa kebakaran pada warga sekitar sana. Minimal menjaga diri. Tapi untuk keluhan lain, dari tinjauan kami sudah tidak ada,” tuturnya.
Terkait upaya untuk membantu warga terdampak, kelompok relawan tidak hanya membantu proses pemadaman api. Namun terkait warga yang terdampak, juga dibantu untuk proses evakuasi.
“Kami membantu warga tidak hanya soal pemadaman api. Tapi kami juga membantu proses evakuasi warga. Terutama jika ada yang mengeluh sesak napas akibat debu kebakaran,” kata salah seorang relawan Sahrotul Mardiyah (25) saat dikonfirmasi terpisah.
“Seperti yang dialami warga sekitar beberapa hari lalu. Kami koordinasi dengan petugas kesehatan setempat, dikirim mobil ambulans untuk dibawa ke Puskesmas agar mendapat pertolongan. Karena ada keluhan sesak napas,” imbuhnya. (*)
Comment