Pastikan Stok Gas Elpiji 3 Kg Aman, Kadisperindag Jember: beli langsung dari pangkalan resmi

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Caption : Mobil pengangkut tabung gas elpiji 3kg di pasar Tanjung, Kecamatan Kaliwates, Jember. Senin (31/7/2023).

JEMBER, (WARTA ZONE) – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Jember Bambang Saputro memastikan stok tabung gas LPG (Elpiji) ukuran 3 kg aman.

Untuk mendapatkan harga sesuai HET (harga eceran tertinggi) Rp16 ribu per tabung gas ukuran 3 kg, masyarakat disarankan untuk membeli langsung dari pangkalan resmi.

“Sebenarnya sesuai informasi dari Pertamina dan Hiswana Migas. Untuk stok (tabung gas) LPG 3 Kg di Jember saat ini masih aman,” kata Bambang saat dikonfirmasi sejumlah wartawan disela kegiatan operasi pasar di Pasar Tanjung Jember, Senin (31/7/2023) pagi.

Hanya saja, lanjut Bambang, saat ini terdapat kebijakan dari Pertamina yang mewajibkan supaya pangkalan LPG menjual langsung ke masyarakat minimal 70 persen.

Baca Juga:  Gas Elpiji 3 Kg Langka di Wilayah Selatan Jember, Ketua Hiswanamigas: Banyak Hajatan dan Pulang Haji

“Mereka hanya dapat menjual ke pengecer maksimal 30 persen dari alokasi yg diterima,” sambungnya menjelaskan.

Untuk jumlah pangkalan resmi Pertamina di wilayah Kabupaten Jember tercatat ada ribuan.

“Pastinya ada sebanyak 1806 pangkalan, dan tersebar di semua desa/kelurahan se Jember. Sehingga jika ingin dapat harga sesuai HET, dihimbau untuk langsung beli ke pangkalan resmi,” ucapnya.

Untuk pangkalan resmi itu, lebih lanjut kata Bambang, dilengkapi dengan banner yang bertuliskan “LPG 3KG UNTUK MASYARAKAT HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) Rp 16.000, PER TABUNG”.

“Lengkap dengan logo Pertamina dan BUMN,” sebutnya.

Selain itu, pada saat pembelian tabung gas elpiji ukuran 3 kg. Masyarakat diimbau untuk membawa KTP asli atau fotocopi. “Jadi saat beli cukup membawa dan menunjukkan saja. Tidak perlu diserahkan ke penjualnya,” kata Bambang.

Baca Juga:  Begini Cara Pemkab Tekan Inflasi di Kabupaten Jember

Mengenai harga penjualan tabung gas elpiji yang dinilai mahal dan bahkan sulit didapat, Bambang menambahkan, karena pembelian dilakukan ke pengecer, bukan di pangkalan resmi

“Jika masyarakat ingin tahu dimana lokasi pangkalan resmi di masing-masing desa/kelurahan. Datanya sudah kami sebar ke masing-masing camat. Toko itu (kategori) pengecer dan pihak Hiswana Migas tidak bisa mengontrol atau menegur, kalau pengecer menjual hingga Rp 20 ribu untuk kemasan (ukuran tabung gas) 3 kg. Kalau pangkalan resmi pasti ada papan nama, dan kalau beli di pangkalan resmi dipastikan harga sesuai HET Rp 16 ribu,” ujarnya.

Baca Juga:  Rutin Distribusikan Beras ke Pasar, Strategi Pemkab Jember Cegah Inflasi

“Mulai hari ini Pemkab Jember kerja sama dengan Pertamina dan Hiswana Migas, juga menjual Tabung Gas Elpiji 3 kg dalam kegiatan operasi pasar yang digelar setiap hari di pasar & Kantor Kecamatan,” imbuhnya.

Ditanya soal aturan PNS dilarang atau diimbau untuk tidak menggunakan tabung gas ukuran 3 kg seperti di daerah lain, Bambang menyebut masih dalam proses dengan alasan SE Gubernur baru turun.

“SE (surat edaran) bupati on proses ya. Karena SE Gubernur baru diterima Sabtu (29/7) kemarin,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment