Mahasiswa Lincoln University New Zeland Nikmati Senja di Pantai Matahari Lobuk

0 Komentar
Reporter : Panji Agira

Para mahasiswa Lincoln University New Zeland saat bermain volly pantai di Pantai Matahari Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura. (Foto: Anissa Faridhatul Aini for wartazone.com)

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Sejumlah mahasiswa dari Lincoln University New Zeland berwisata ke Spot Pancing Pantai Matahari Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura. Selasa (9 Januari 2024).

Kunjungan wisatawan asing ke Spot Pancing Pantai Matahari dalam program Summer School, agenda tersebut merupakan kolaborasi dengan sejumlah kampus dalam negeri meliputi Kampus UNIJA, UTM, dengan leading partner Unair Surabaya.

Kunjungan ke Desa Lobuk untuk sharing tentang rumput laut bersama para dekan Fakultas Ekonomi Bisnis di masing-masing kampus.

Baca Juga:  Lobuk Jadi Desa Mandiri, Sumenep Bebas dari Desa Tertinggal

Tujuan utama adalah penelitian tentang rumput laut dan sepak terjangnya (pasca panen, pengolahan, dan pemasaran) tujuan akhir diteliti akan ada rekomendasi lebih lanjut terkait cara pola pembudidayaan yang baik, dan penanganannya.

Dalam upaya transfer of knowledge tentu mahasiswa Lincoln University New Zeland mengamati, meneliti pola pembudidayaan rumput laut secara tradisional yang biasa dikerjakan di Madura, Lobuk khususnya.

Dalam pernyataan resmi pihak penyelenggara berkomitmen untuk membangun perekonomian di Desa. Termasuk di kesempatan tersebut sejumlah mahasiswa Lincoln University tertarik datang ke Pantai Matahari untuk menikmati senja sembari bermain volly pantai sore hari.

Baca Juga:  Ketua PCNU Sumenep Puji Inovasi Kades Lobuk, Sulap Pantai Penuh Sampah Jadi Destinasi Wisata

Kepala Desa Lobuk, Moh Saleh menyambut baik program Internasional Community Development (pengabdian masyarakat internasional) berupa food security and sustainability of seaweed production (ketahanan pangan dan keberlanjutan rumput laut) dari Lincoln University New Zeland yang bekerja sama dengan Kampus UNIJA, UTM, dengan leading partner Kampus Unair Surabaya.

“Ini sebagai upaya kami memberikan ruang observasi dan penelitian bagi akademisi untuk melihat langsung budidaya rumput laut,” terangnya, kepada wartazone.com.

Diharapkan, program tersebut mampu melahirkan rekomendasi konsep pembudidayaan terbaik, kemudian bisa diterapkan dalam berbagai tantangan alam, yang secara tidak langsung diharapkan peningkatan produksi dan pengolahan agar rumput laut semakin digemari.

Baca Juga:  Tangan Dingin Kades Saleh Bawa Desa Lobuk Raih Penghargaan Lencana Desa Mandiri dari Mendes PDTT

“Jika sudah digemari, pasti menguntungkan secara ekonomi, dengan begitu kesejahteraan masyarakat bisa meningkat,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment