JEMBER, (WARTA ZONE) – Kemeriahan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI biasanya dilakukan warga dengan kegiatan lomba dan menghias lingkungan rumah. Salah satunya seperti yang dilakukan warga di Dusun Krajan, Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi, Jember, Jawa Timur.
Dalam kegiatan lomba makan kerupuk memeriahkan Hari kemerdekaan RI ke 78 itu. Warga menggelar berbagai perlombaan, salah satunya lomba makan kerupuk.
Namun uniknya, para peserta lomba adalah para nenek-nenek melawan puluhan bocah di desa setempat.
Sejumlah perempuan lansia berumur kisaran 50-70 tahun itu, beradu cepat makan kerupuk dengan bocah-bocah di desa setempat.
“Peserta lomba total ada 25 orang, para nenek-nenek 5 orang dan sisanya anak-anak kecil di lingkungan desa kami,” kata Ketua Panitia Yuli Hariyanti saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kamis (10/8/2023).
Terkait lomba makan kerupuk itu, lanjutnya, dimaksudkan hanya bagi anak-anak.
“Tapi karena meriah dan ramai. Nenek-nenek itu malah pengen ikut. Ya karena tujuannya untuk menghibur dan merayakan hari kemerdekaan. Akhirnya kita ikutkan nenek-nenek itu. Tapi lawannya anak-anak kecil,” ujarnya.
Dari lomba yang hanya digelar setahun sekali ini, kata Yuli, malah membuat para lansia itu menjadi bersemangat.
“Ya mungkin karena mengenang masa kecilnya dulu. Juga kan tujuannya agar para warga ini guyup rukun. Alhamdulillah dalam proses lomba aman dan lancar, meskipun menang atau kalah. Semua senang,” ujarnya.
Dalam lomba yang berlokasi di halaman rumah Ketua Panitia itu. Tidak hanya lomba makan kerupuk yang digelar. Tetapi juga ada lomba-lomba lainnya, dengan tujuan untuk memeriahkan hari kemerdekaan.
Salah seorang peserta lansia Sutina (66) saat lomba makan kerupuk, mengaku senang dan bergembira saat mengikuti lomba.
Meskipun dengan deretan giginya ya mulai ompong. Nenek-nenek yang juga akrab disapa Mak Na ini, mengaku senang dan berharap bisa menang dengan ikut lomba makan kerupuk itu.
“Alhamdulillah senang, tadi awalnya duduk-duduk di teras rumah. Kok lihat lomba makan kerupuk ramai. Jadi pengen ikut,” kata Mak Na dengan gaya bicaranya yang melambat.
Diakui oleh Mak Na, saat berlomba makan kerupuk. Sempat ada giginya yang bergoyang-goyang, karena tidak kuat mengunyah kerupuk.
“Ya namanya juga sudah tua le, gigi-giginya mulai ompong goyang-goyang. Tapi saya senang, Alhamdulillah ikut lomba Agustusan seperti kecil dulu,” tuturnya. (*)
Comment