SUMENEP, (WARTA ZONE) – Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupeten Sumenep, menggelar pelatihan pengelolaan desa wisata dengan melibatkan puluhan pengelola wisata baik daratan maupun kepulauan.
Pelatihan pengelolaan desa wisata diselengggarakan selama tiga hari terhitung sejak Selasa – Kamis (19-21 September 2023), di hotel de Baghraf Sumenep.
Kepala Disbudporapar Sumenep Moh Iksan dalam sambutannya menyampaikan, pelatihan pengelolaan desa wisata bertujuan untuk mengembangkan wisata yang tersebar di sejumlah desa di Kabupaten Sumenep.
Targetnya, kata Iksan, ke depan Kabupaten Sumenep akan menjadi kota tujuan wisatawan. Jika Sumenep sudah menjadi kota tujuan, kabupaten lain di Madura akan memiliki dampak besar.
“Sumenep yang kaya akan potensi wisata, mulai dari wisata alam, bahari, religi hingga kuliner yang beraneka ragam, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal hingga mancanegara,” kata Kepala Disbudporapar Sumenep, Moh Iksan.
Iksan berharap, lewat pelatihan desa wisata, para pengelola wisata di Kabupaten Sumenep dapat menggali ilmu untuk mengembangkan potensi desa masing-masing.
“Potensi wisata di desa masing-masing adalah aset yang harus terus dikembangkan, yang muaranya demi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Diakhir sambutannya, mantan Kepala Dinas Pendidikan ini juga berpesan agar para mengelola wisata dapat menerapkan sapta pesona wisata.
Dengan menjaga kebersihan tempat wisata, keindahan, keamanan, kenyamanan, termasuk harus mampu memberikan kesan baik agar para wisatawan memiliki kenangan sehingga dapat berkunjung kembali.
“Selamat mengikuti pelatihan ini, mari kembangkan bersama wisata desa untuk kemajuan pariwisata Sumenep,” tutupnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep H. Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan, pelatihan pengelolaan desa wisata akan menjadi spirit untuk memajukan wisata di desa masing-masing.
Para pengelola wisata, kata Bupati, hendaknya mampu mengeksplor diri agar destinasi wisata garapan memiliki daya tarik tersendiri.
“Lewat kalender even Sumenep, menjadi salah satu cara pemerintah daerah menarik wisatawan berkunjung ke Sumenep,” kata Bupati Cak Fauzi, sapaan akrab H. Achmad Fauzi Wongsojudo, yang hadir secara daring melalui sambungan teleconference.
Politisi muda PDI Perjuangan ini menambahkan, begitu sektor pariwisata tidak redup, maka perekonomian masyarakat pasti hidup.
“Wisata hidup, UMKM juga akan hidup, data tahun 2022 jumlah UMKM Sumenep terbanyak ke 4 di Jawa Timur, yakni berjumlah 402 ribu, data itu meningkat setelah kalender of event kembali digelar pascapandemi,” sebutnya.
“Setiap even di Sumenep wajib melibatkan pelaku UMKM, jika tidak ada UMKM-nya gak perlu ada even,” imbuh suami Nia Kurnia ini.
Pelatihan pengelolaan desa wisata menghadirkan pemateri dari dosen fakultas vokasi Universitas Brawijaya A. Faidlal Rahman yang juga menjadi tenaga ahli Bupati Sumenep bidang pariwisata dan lingkungan, pemateri lain Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) Andi Yuwono. (*)
Comment