SUMENEP, (WARTA ZONE) – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menitipkan beberapa pesan moral untuk guru ngaji dan anak-anak di malam Nisfu Syakban. Hal ini tampak saat dirinya hadir di salah satu musala atau langgar di wilayah Kecamatan Lenteng, Minggu (28/3/2021) malam.
Tampil merakyat, adalah ciri khas Bupati milenial ini. Baginya, menyatu dengan masyarakat harus sama tanpa ada sekat pemisah. Sehingga, tampak keakraban saat dirinya memberikan semangat kepada para pejuang keagamaan dan generasi bangsa yang turut hadir di musala tersebut.
Usai melaksanakan salat magrib berjemaah, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini juga langsung memberikan sound portable sebagai sarana pendukung kegiatan keagamaan.
Selain itu, Bupati milenial ini juga memberikan dukungan moral kepada guru ngaji agar tetap menjadi garda terdepan dalam memberikan ‘asupan gizi’ keagamaan bagi masyarakat, khususnya generasi muda di Sumenep.
“Semoga ke depan seluruh guru ngaji di Kabupaten Sumenep ini tetap selalu diberi kesehatan sehingga bisa terus mengajar anak-anak mengaji,” tutur Fauzi.
Suami Nia Kurnia ini kemudian menegaskan bahwa dirinya berkeinginan besar untuk melihat anak-anak di Sumenep berbondong-bondong ke masjid atau musala setiap kali menjelang magrib untuk mengaji, seperti kebiasaan anak-anak zaman dulu.
Keinginan tersebut, menurut dia, tentu butuh kerja sama dari semua pihak agar bisa terwujud. Termasuk para orang tua yang juga harus memiliki kesadaran untuk selalu mendorong anak-anaknya agar gemar dan senang mengaji.
Salah satu yang bisa dilakukan orang tua agar anak-anaknya mau mengaji ialah tidak memberi izin jika akan keluyuran menjelang magrib atau melakukan kegiatan lain.
“Kepada bapak-bapak atau ibu-ibu, saya berharap kalau anaknya izin keluar rumah menjelang magrib agar tidak diizinkan. Lebih baik disuruh pergi ke masjid atau musala terdekat untuk mengaji,” harapnya.
“Selain itu, saya juga berharap kepada para orang tua agar ketika hampir magrib jangan biarkan anak-anak kita tetap asyik nonton TV atau memgoperasikan HP, dan lupa untuk mengaji. Semua ini untuk kebaikan generasi kita ke depan,” tambah Fauzi.
Selebihnya, ia juga meminta kepada para kepala desa dengan perangkatnya untuk ikut menyosialisasikan keinginannya tersebut di masing-masing desa. (*)
Comment