Anggota DPRD Jember Meninggal Dunia, Diduga Akibat Serangan Jantung

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Pemakaman anggota Komisi D DPRD Jember Achmad Faeshol.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Anggota Komisi D DPRD Jember Achmad Faeshol dikabarkan meninggal saat sedang tidur sekitar pukul 02.00 WIB, Selasa dini hari (13/6/2023).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) ini meninggal, diduga akibat serangan jantung.

Saat sedang tidur di rumahnya Dusun Dam Saola, Desa Tegal Rejo, Kecamatan Mayang, Jember.

Menurut Staf F-PPP Fauzi, sebelumnya selama kurun waktu kurang lebih 3 hari belakangan. Almarhum menjalani perawatan di rumah sakit Jember Klinik, akibat mengeluh ada sakit pada organ jantung.

“Awalnya sebelum dibawa ke rumah sakit, Almarhum ini muntah dan mengeluh sesak napas. Sehingga kemudian diantar ke rumah sakit. Dari sana diketahui ada masalah di organ jantungnya. Almarhum juga punya riwayat penyakit diabetes. Akibat sakit itu menjalani perawatan di RS sejak Sabtu 10 Juni 2023 kemarin,” kata Fauzi saat dikonfirmasi disela pemakaman.

Baca Juga:  Demo PMII Jember Ricuh, Kritisi Pembahasan Revisi Perda RT/RW

Karena sakit itu, lanjut Fauzi, almarhum menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Terkait diagnosa sakit jantung yang diderita, sebelumnya diketahui dari hasil medical check up.

“Beberapa hari sebelumnya kan dilakukan medical check up di rumah sakit dr. Soebandi Jember. Di sana bersama dengan anggota dewan yang lain. Nah diketahui Almarhum ini ada masalah pada organ jantung itu. Dari sanalah kemudian beliau sakit, dan diagnosa saat di rumah sakit juga sama akibat sakit jantung,” jelasnya.

“Senin malam (12/6) kemarin, tepatnya bada’ Magrib. Karena sudah enakan beliau pulang dari rumah sakit. Saat di rumah tapi masih istirahat, tetiba pukul 2 dini hari tadi beliau meninggal. Kabarnya serangan jantung,” sambungnya.

Menurut Fauzi, selain sebagai sosok anggota DPRD Jember, almarhum juga diketahui menjabat sebagai Kepala Yayasan Pendidikan MTS Al Badri, Kalisat.

“Beliau meskipun anggota dewan, tapi tidak pernah kemudian membedakan strata sosial. Beliau juga sosok sahabat yang baik, membimbing dalam semua hal. Apalagi dalam politik, beliau mentor yang baik,” kata pria yang juga Guru Pengajar di MTS Al Badri.

Baca Juga:  Daftar Terakhir di PPP, Gus Fawait Prihatin Kantor Partai Numpang di Pondok Pesantren

Selama menjadi anggota dewan, lebih jauh Fauzi menambahkan, persoalan dunia pendidikan menjadi konsen almarhum saat di gedung parlemen.

Kata Fauzi, Faeshol sempat mengungkapkan kecemasan soal dampak Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2023 tentang Hari Kerja dan Jam Kerja Instansi Pemerintah dan Pegawai Aparatur Sipil Negara bagi pendidikan agama.

“Menurut beliau, sistem lima hari kerja kalau mau diberlakukan, sebaiknya hanya untuk kantor dan instansi pemerintahan. Bukan untuk sekolah dan lembaga pendidikan, karena akan mengganggu eksistensi taman pendidikan Alquran (TPQ) dan madrasah diniyah,” kata Fauzi menirukan hal yang disampaikan Faeshol.

“Sehingga diharapkan pemerintah dalam hal ini lebih memperhatikan. Namun nantinya terkait hal ini, terlebih persoalan pendidikan. Nantinya akan diteruskan oleh anggota-anggota dewan yang lain. Khususnya dari Fraksi PPP,” imbuhnya.

Baca Juga:  DPRD Jatim Soroti Pengajuan Lahan BPN ke Pemkab Jember

Untuk pemakaman, Fauzi menambahkan, dilakukan pagi ini sekitar pukul 08.00 WIB. “Lokasinya di pemakaman keluarga, dekat dengan rumah beliau di Dusun Dam Saola, Desa Tegal Rejo, Kecamatan Mayang ini,” tuturnya.

Terpisah, Anggota Komisi D DPRD Jember Dannis Barlie Halim mengaku kaget dengan kabar meninggalnya Achmad Faeshol.

Sama-sama sebagai anggota dewan di Komisi D DPRD Jember. Sosok almarhum, menurut Dannis, dikenal baik.

“Almarhum orang sangat Supel dalam pergaulan, tidak membedakan teman, juga humoris,” katanya.

Terkait keaktifan sebagai anggota dewan di DPRD Jember. Sosok Achmad Faeshol dikenal selalu memperjuangkan soal pendidikan.

“Karena komisi D wilayah kerja kami, salah satunya adalah mitra di Dinas Pendidikan. Beliau konsen soal pendidikan. Bahkan motivasinya jadi anggota dewan, ya karena benar-benar ingin jadi pelayan masyarakat,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment