JEMBER, (WARTA ZONE) – Pemuda bernama Angga Juli Saputra (22) warga Dusun Bulurejo, Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember mengalami luka pada bagian kepala akibat sabetan benda tajam, Senin malam (17/7/2023).
Angga diduga menjadi korban pengeroyokan belasan orang tidak dikenal (OTK). Peristiwa itu terjadi di jalanan desa tidak jauh dari rumah korban.
Terkait kejadian itu, kata Kepala Dusun setempat Sulton, korban sebelumnya ditelpon beberapa kali oleh seorang perempuan yang mengaku temannya untuk bertemu di lokasi kejadian.
“Nah ditelpon tiga kali itu, diangkat oleh korban kemudian diajak ketemuan di jalanan desa lokasi kejadian itu. Di sana sudah ada belasan orang, pemuda juga katanya. Tapi korban mengaku tidak kenal,” kata Sulton saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di lokasi kejadian, Selasa (18/7/2023).
Dari pertemuan itu, kata Sulton, korban ditanya oleh salah seorang OTK itu. Dimana keberadaan seorang perempuan yang dikenal oleh korban.
“Korban ditanyai dimana Widi (perempuan yang dikenal korban). Korban menjawab tidak tahu. Tapi tiba-tiba korban dikeroyok dan dibacok itu,” ujarnya.
Korban diketahui mengalami luka akibat sabetan benda tajam. Namun beruntung, saat kejadian korban masih sempat melarikan diri pulang ke rumahnya.
“Sepertinya korban dibacok pakai celurit. Karena luka sabetan itu di bagian kepala. Selanjutnya saya mendengar kabar itu, bersama keluarga membawa korban ke Puskesmas Cakru (Kencong),” ucapnya.
“Kalau kata petugas medis luka bacokan itu agak panjang di bagian kepala, pas di bagian atas kepala. Selanjutnya dari kejadian itu, saya lapor ke Polsek Kencong,” sambungnya menjelaskan.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kencong Iptu Heru Siswanto membenarkan tentang adanya dugaan pengeroyokan oleh belasan OTK.
Polisi saat ini melakukan proses penyelidikan dan memburu para tersangka.
“Kejadiannya benar tadi malam, korban langsung dibawa ke Puskesmas untuk mendapat perawatan. Untuk terduga pelaku masih kami pastikan jumlahnya, saat ini ada beberapa yang sudah kami amankan di Polsek dan masih proses interogasi,” ujar Heru.
Terkait motif dan identitas para pelaku, Heru masih enggan memberikan informasi. “Mohon waktu kami masih memburu pelaku, nanti akan kami rilis,” ujarnya singkat. (*)
Comment