Musibah Tanah Longsor Tutup Akses Jalan di Kota Jember, Dua Rumah Terancam Ambruk

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Musibah Tanah Longsor Tutup Akses Jalan di Kota Jember, Dua Rumah Terancam Ambruk

Foto: Musibah tanah longsor di Jember berpotensi menyebabkan dua rumah rawan ambruk.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Musibah tanah longsor terjadi di sekitar Jalan Manyar Lingkungan Krajan Timur, Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang, Jember.

Kejadian tanah longsor itu terjadi sekitar pukul 01.45 WIB. Akibat dari kejadian tanah longsor itu, menutup akses jalan di wilayah Kota Jember.

Selain itu, diketahui dua rumah warga yang berada di atas tebing rawan ambruk. Untuk rumah yang rawan ambruk, adalah milik Sulaiman (68) dan Junaedi Abdullah (41).

“Kejadian longsor ini malam atau dini hari tadi. Awalnya itu dari jam 5 sore hujan deras dan tidak berhenti. Saat longsor tidak ada suara retakan atau apapun. Tahu-tahu terdengar suara dentuman duarrr. dinding plengsengan di belakang rumah itu ambruk,” kata salah seorang pemilik rumah Sulaiman saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kamis (2/2/2023).

Baca Juga:  Begal Payudara dan Curanmor Hantui Mahasiswa Jember

Setelah kejadian itu, kata Sulaiman, warga panik dan saling membantu untuk mengeluarkan barang-barang dari dalam rumah.

“Saat kejadian saya dan keluarga sedang tidur semua. Kejadian ini baru sekarang terjadi, sebelumnya tidak pernah. Yang ambruk ruangan salat dan dekat kamar, di sekitar lantai masih ada retakan,” ujarnya.

Selepas kejadian longsor pertama, lanjutnya, sekitar pukul 06.00 WIB. Terjadi longsor susulan.

“Karena ada bagian bangunan pondasi rumah yang menggantung. Nah itu longsor lagi pagi tadi. Tapi sedikit,” katanya.

Tidak hanya rumah milik Sulaiman, rumah milik tetangganya Junaedi Abdullah (41) juga ikut ambruk. Lokasi longsor dekat dengan bagian dapur rumah.

“Saya dengan Pak Sulaiman tetanggan, dan dekat rumahnya. Hanya selisih satu meter kurang. Di belakang rumah itu juga longsor dekat bagian dapur. Akibat longsor ini, di dinding dapur dan bagian lantai ada retakan,” katanya.

Baca Juga:  Bupati Jember Sosialisasikan Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Pendidikan

Kondisi itupun, kata Junaedi, membuat khawatir penghuni rumah. “Akhirnya semua barang di dapur dan bagian dekat lokasi longsor dikeluarkan semua. Sementara keluarga saya dan Pak Sulaiman numpang di rumah tetangga takut ada longsoran lagi. Juga menunggu untuk proses perbaikan,” sambungnya.

Dari pantauan di lokasi musibah tanah longsor, panjang tebing yang ambruk kurang lebih sepanjang 16 meter, dengan kedalaman dari atas ke bawah 8 meter. Upaya penanganan awal, petugas dari TRC BPBD Jember, Tagana Dinsos Jember, dan relawan melakukan pembersihan bekas material longsoran yang menutup akses jalan.

Baca Juga:  Binda Jatim Bantu Pemkab Jember Kejar Target 70 Persen Capaian Vaksinasi

Selain itu, menurut Babinsa Koramil 01 Patrang Serka Budiono untuk langkah antisipasi dilakukan penutupan di bekas longsoran dengan menggunakan terpal.

“Tujuannya agar jika ada hujan atau aliran air tidak menggerus tanah di lokasi longsoran. Sambil nantinya dilakukan upaya lanjutan mungkin dilakukan pembangunan plengsengan. Tapi masih dikoordinasikan lebih lanjut,” kata Budiono.

Untuk kondisi di lokasi kejadian, bentuk tebing agak curam dan tekstur tanahnya basah. “Jadi rawan bergerak juga tanahnya. Sehingga dilakukan penutupan menggunakan terpal itu,” katanya.

“Sampai saat ini ada dua rumah terdampak, alhamdulillah nihil korban. Terkait penyebab longsor, diduga akibat hujan deras dan juga saluran air yang tidak normal. Sehingga tekstur tanah basah,” ucapnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment