Kunci Sukses Arif Firmanto Bawa DKPP Sumenep Raih Segudang Prestasi

0 Komentar
Reporter : Panji Agira

Foto: Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto. (Panji Agira for wartazone.com)

SUMENEP, (WARTA ZONE) – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Arif Firmanto mampu membawa harum Kabupaten Sumenep di level nasional bahkan internasional.

Kadis dengan segudang prestasi layak disematkan kepada dirinya, Arif Firmanto sebagai pucuk pimpinan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mampu menorehkan beragam prestasi.

Kunci Sukses yang berhasil ia terapkan adalah membangun lingkungan OPD yang guyub berbasis kekeluargaan, antar bidang saling membantu satu sama lain. Menurutnya, keberhasilan berupa sederet prestasi diraih atas kerjasama semua pihak mulai dari staf paling bawah hingga pucuk pimpinan.

“Kami tidak one man show, tapi kami bangun tim work, kerjasama mulai dari staf, bidang, hingga Sekdis,” ujarnya, dikutip dari program PWI Talk di channel YouTube PWI Sumenep. Sabtu (6 Januari 2024).

Langganan Peraih SAKIP

Sejak 2020 hingga 2023, DKPP Kabupaten Sumenep menjadi langganan juara I SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).

SAKIP sendiri merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan.

Baca Juga:  Tingkatkan Pengetahuan Petani Tembakau Sumenep Lewat Sekolah Lapang

Hal itu membuktikan bahwa kinerja OPD di bawah tangan dingin Arif Firmanto, mampu membuktikan bahwa akuntabilitas kinerjanya terbilang baik.

“Alhamdulillah prestasi ini berkat kerjasama semua pihak,” tuturnya.

Penanganan PMK Terbaik Jawa Timur

Selain langganan meraih SAKIP tertinggi, DKPP ujung timur pulau garam juga mempu menjadi yang terbaik di Jawa Timur dalam hal penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak saat pandemi covid-19.

Dan itu, berkat kerjasama semua pihak, selain instansi terkait, TNI-Polri juga turun ambil bagian dalam keberhasilan penanganan PMK di kota keris, utamanya support dari para petani dan paguyuban ternak.

“Jadi ada kemauan dari bawah agar hewan ternak cepat sembuh, kami berikan pelayanan yang maksimal. Alhamdulillah kami nomor I di Jawa Timur dalam penanganan PMK tahun 2023 kemarin,” imbuhnya.

Sulap Lahan Marjinal
Bawang Merah Goreng Go Internasional

Bahkan, pada perayaan hari pangan sedunia, DKPP Sumenep juga diganjar penghargaan di bidang ketahanan pangan, karena dinilai mampu memanfaatkan lahan marjinal pada komunitas bawang merah.

Selain penghargaan award ketahanan pangan karena mampu memanfaatkan lahan marjinal, kepuasan lain Arif, karena mampu menghantarkan Badan Usaha Milik Petani bekerjasama dengan offtaket nasional maupun internasional.

Baca Juga:  Antisipasi Wabah PMK, Bupati Sumenep Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan Kandang dan Kesehatan Hewan

“Kami juga bantu para petani di bidang pemasaran produknya, baik pasar lokal hingga internasional,” sebutnya.

Arif juga berbagi cerita sukses mengantarkan bawang merah goreng go internasional, lewat koperasi Badan Usaha Milik Petani yang dibentuk, kemudian dibuat sentra pengolahan bawang di Kecamatan Rubaru.

Dengan difasilitasi langsung Bupati Sumenep, H. Achmad Fauzi Wongsojudo, kepala DKPP bertemu dengan Duta Besar Belanda dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Aspina) dengan membawa sampel kualitas bawang terbaik kabupaten Sumenep.

Setelah dilakukan akurasi produk, tes market pun membuahkan hasil karena produk bawang merah goreng khas Sumenep disenangi di Belanda. Itulah yang melatar belakangi dilakukan ekspor go internasional.

“Selain di Kecamatan Rubaru, kami juga melakukan penataan infrastruktur dan budidaya hingga kecamatan di sekitarnya seperti Guluk-Guluk, Ambunten dan Pasongsongan,” tuturnya.

Bagi dirinya, segudang prestasi yang diraih selama ini, bukan untuk disombongkan, melainkan dijadikan pelecut semangat untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Baca Juga:  Lahan Padi di Sumenep Terendam Banjir, DKPP Terjunkan Tim Lakukan Pendataan

Yang terpenting, kata Arif, bekerja tolok ukurnya bukan prestasi, melainkan dijadikan penyemangat untuk terus memaksimalkan kinerja.

“Jika sudah bekerja secara maksimal, ikhtiar tidak akan mengkhianati hasil, jadi bekerjanya tidak boleh sekedar normatif. Kebiasaan kami, pantang pulang sebelum pekerjaan usai,” sambungnya.

Sale on HP

Pasar lelang online hasil pertanian (Sale on HP) menjadi terobosan baru yang tengah dikembangkan DKPP Sumenep untuk membantu para petani menjual produknya secara online lewat marker place.

Pemasaran online hasil pertanian, bisa menjadi pasar lelang komoditas pertanian untuk menciptakan harga yang kompetitif.

Jadi tidak akan ada permainan harga, semua bisa mengakses, pembeli pun bisa mencari harga termurah sesuai dengan standar kualitas yang diinginkannya.

“Sale on HP akan menjadi pembanding untuk pengendalian inflasi juga. Termasuk kami tengah mengembangkan smart farming, ini menggunakan tekhnologi digital, ini adalah cita-cita kami,” tegasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment