JEMBER, (WARTA ZONE) – Musibah kebakaran bangunan rumah terjadi dua kali dalam semalam di wilayah Kabupaten Jember, Rabu (6/9/2023).
Dalam kejadian kebakaran itu, satu bangunan rumah ludes terbakar. Sedangkan satu rumah lainnya yang dekat dengan kandang sapi, menyebabkan dua ekor sapi jadi korban kebakaran.
Satu ekor mati terpanggang api, sedangkan satu lainnya mengalami luka bakar 70 persen dan masih hidup. Terkait dua musibah kebakaran itu, kerugian ditaksir puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Untuk musibah kebakaran yang pertama terjadi di Dusun Krajan Wetan, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Wuluhan, Jember. Bangunan rumah nahas berukuran 6×15 meter itu milik Sani warga setempat. Kejadian kebakaran terjadi sekitar pukul 21.00 WIB.
“Untuk kebakaran di rumah warga ini diduga ada korsleting listrik yang kemudian menyambar rangka rumah,” kata Danru Posko B Ambulu Unit Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Pemkab Jember M Buhar saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Karena rangka rumah dari kayu dan banyak barang mudah terbakar, kata Buhar, menyebabkan kobaran api cepat membesar.
“Selain itu juga dilokasi kejadian ads hembusan angin kencang, sehingga kebakaran hampir merembet ke rumah warga yang lain. Untung kita (Petugas Damkar) sampai di lokasi dengan cepat, jadi kita matikan api yang akan merembet ke bangunan milik tetangga, agar kebakaran tidak meluas. Kemudian baru memadamkan api di titik awal,” ulasnya.
“Untuk pemadaman api membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam, kerugian ditaksir Rp 80 juta,” sambungnya.
Sementara itu untuk musibah kebakaran lain, terjadi di Dusun Glagasan, Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari, Jember. Musibah kebakaran itu terjadi di bangunan rumah milik Iwan Sugianto, sekitar pukul 23.54 WIB.
Menurut anggota Posko B Rambipuji Unit Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Pemkab Jember M. Yustaniar titik api berasal dari tungku penggorengan tahu di ruangan dapur yang jadi satu dengan kandang sapi.
“Untuk kebakaran paling parah terjadi di bagian dapur dan satu tempat dengan kandang sapi. Sehingga dua ekor sapi jadi korban di musibah kebakaran ini,” kata Yustaniar saat dikonfirmasi.
Karena besarnya kobaran api, lanjut Yustaniar, saat kejadian keberadaan dua ekor sapi sempat tidak diketahui oleh pemilik rumah.
“Sehingga satu ekor sapi umur kisaran 3-4 bulan mati terpanggang saat kebakaran, sedangkan satu lagi yang umur kurang lebih satu tahun mengalami luka bakar 70 persen, tapi untung masih hidup dan sempat kami selamatkan,” ujarnya.
“Untuk satu ekor sapi yang selamat, pemilik mendatangkan dokter hewan untuk melakukan perawatan. Karena kasihan juga dari mulutnya keluar darah,” sambungnya.
Dalam musibah kebakaran itu, Yustaniar menambahkan, beruntung kobaran api tidak sampai meluas. Tapi bangunan rumah tepatnya bagian dapur dan kandang sapi berukuran 4×5 meter, rata dengan tanah serta hangus terbakar.
“Selesai padam pukul 1 dini hari, jadi kurang lebih satu jam pemadaman. Penyebab diduga dari tungku penggorengan tahu, yang satu ruangan dengan kandang sapi. Tungku terbakar dan menyambar kandang sapi. Karena angin merembet ke pemukiman warga. Tapi tidak sampai parah, hanya mengenai atap bangunan rumah tetangga. Kerugian ditaksir Rp 100 juta,” tandasnya. (*)
Comment