Bangunan Dua Kelas SD di Jember Nyaris Ambruk, Sudah Ajukan Perbaikan Tapi Belum Ada Jawaban

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Bangunan ruang kelas di SDN Pakis 2 Dusun Pakis Utara, Desa Pakis, Kecamatan Panti, Jember, rusak parah.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Kondisi ruang kelas 1 dan 2 di SDN Pakis 2 Dusun Pakis Utara, Desa Pakis, Kecamatan Panti, Jember, rusak parah dan nyaris ambruk.

Lokasi SDN Pakis 2 berada di jalur utama menuju tempat wisata Kampung Durian Panti. Tapi sayang kondisi bangunan dua ruang kelas yang rusak dan nyaris ambruk belum tersentuh untuk diperbaiki.

Menurut Kepala SDN Pakis 2 Taufiq Hidayat, pihaknya sudah mengajukan perbaikan ruang kelas. Namun hingga saat ini belum ada jawaban.

“Terkait kondisi sekolah, saya sudah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan (Jember), termasuk juga lewat Dapodik. Namun kebijakan pusat, posisi siswa kami di bawah 60 orang. Maka harus menunggu (untuk dapat perbaikan) dari DAK pusat. Mungkin juga dari Kementerian Pendidikan,” kata Taufiq saat dikonfirmasi di sekolahnya, Kamis (8/6/2023).

Satu ruang kelas, dulunya mampu untuk menampung 19-20 siswa. Namun dengan kondisi bangunan ruang kelas yang tidak layak, Taufiq bersama 7 guru pengajar yang lain harus putar otak agar kenyamanan kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap lancar.

Baca Juga:  Luar Biasa, Kini Kabupaten Sumenep Punya 39 Desa Berstatus Mandiri

“Saya akui, kondisi siswa terkait kegiatan belajar mengajar (KBM) memang terganggu. Siswa kelas 2 itu jadi satu dengan kelas 3 dalam satu ruangan. Siswa kelas 1 dipindah ke ruang guru untuk KBM nya. Terus untuk ruang perpustakaan di sekolah kami jadi ruang guru,” jelasnya.

Terkait proses perbaikan yang tak kunjung dilakukan, kata Taufiq, juga karena kondisi siswa yang sedikit.

“Saat ini jumlah total siswa kami ada 30 orang. Memang sedikit! Tapi itu karena calon wali murid tidak mau menyekolahkan  anaknya di tempat kami. Mereka khawatir anaknya tertimpa bangunan atap yang rusak,” ungkapnya.

“Tapi terlepas dari kondisi itu, kami terus terang juga dapat bantuan buku dan bangku dari DAK pusat. Tapi mau ditaruh mana? Kami butuh bangunan yang layak,” sambungnya.

Baca Juga:  Harga Ayam Potong di Jember Merangkak Naik, Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli

Taufiq menyampaikan, dengan kondisi bangunan dua ruang kelas yang tidak layak. Sempat terbesit ide untuk melakukan perbaikan secara swadaya.

“Kami mau menggerakkan komite ataupun paguyuban, ngapunten (maaf) kebanyakan para wali murid buruh (tani) semua. Tidak mampu secara finansial. Jadi sulit jika mau perbaikan secara swadaya,” ujarnya.

“Kemarin sempat sih, ada survei dari Pak Kasi Sarpras Dispendik Jember. Datangnya siang ke tempat kami. Katanya sih akan mengusahakan adanya perbaikan. Tapi kami juga berusaha juga berdoa semoga terealisasi,” imbuhnya.

Terpisah Anggota Komisi D DPRD Jember Ardi Pujo Prabowo, menilai miris dengan kondisi sekolah-sekolah SD di daerah pinggiran yang kondisinya tidak layak tersebut.

Baca Juga:  Dua Nelayan di Jember Hilang saat Pulang Melaut, Diterjang Ombak 2,5 Meter

Menurutnya, adanya kondisi sekolah rusak ini. Merupakan tamparan keras bagi dunia pendidikan saat ini.

“Kaitannya dengan ruang kelas di SD-SD negeri pinggiran yang rusak itu. Memprihatinkan sekali. Kami sebetulnya Komisi D sudah menganggarkan perbaikan untuk itu, rehab atau renovasi. Termasuk juga menginventarisir sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan di Jember,” kata Ardi saat dikonfirmasi di gedung parlemen.

Legislator dari Fraksi Gerindra ini mengaku prihatin, juga akan bertindak cepat dengan melakukan sidak.

“Setelah melihat fakta dan aduan masyarakat juga wali murid. Akan kami tindaklanjuti dengan sidak ke beberapa sekolah  di wilayah kecamatan yang kondisinya sangat memprihatinkan ini. Sekaligus juga membahayakan bagi siswa dan siswi. Karena sekali lagi, anggaran itu ada. Ini akan kami tindaklanjuti,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment