Ngaku ‘Sumpek’, Seorang Pemuda di Jember Nekat Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Ilustrasi mengakhiri hidup dengan gantung diri. (Foto: Ist)

JEMBER, (WARTA ZONE) – Pemuda bernama M. Irwan Mahmudi (25) warga Dusun Krajan, Desa Padomasan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, ditemukan tergantung di pintu kamar rumahnya dengan menggunakan seutas tali tampar panjang kurang lebih 1,5 meter.

Posisi jasad pria kelahiran tahun 1998 ini ditemukan tergantung di atas kusen pintu kamarnya, dengan ketinggian pintu kurang lebih 2 meter.

Kedua orang tuanya yang pertama kali menemukan korban dengan posisi menggantung.

Kata Kapolsek Jombang AKP Adam, korban sebelum ditemukan menggantung, kepada orang tuanya hanya mengaku punya beban pikiran.

Namun saat ditanya ada persoalan apa? Korban enggan terbuka dan tidak menyampaikan punya masalah apa.

“Korban pertama kali ditemukan tergantung itu oleh kedua orang tuanya. Korban ini tinggal di rumah kerabatnya, tidak bersama kedua orang tuanya. Nah pagi hari tadi sekitar pukul 5 pagi, kedua orang tuanya mengaku ada perasaan tidak enak. Bermaksud menjenguk korban. Karena ingin tahu kabarnya, sebab sudah dua hari korban tidak tampak keluar rumah,” kata Adam saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Minggu (12/3/2023).

Baca Juga:  Anggota Dewan Jember Ditetapkan Tersangka, Dugaan Pemukulan Ketua RT

Saat didatangi di rumahnya, kata Adam, pintu depan rumah diketuk tidak ada jawaban dari korban.

“Rumah tempat tinggal korban dengan orang tuanya hanya berjarak beberapa meter saja,” ucapnya.

Karena tidak ada jawaban, lanjut Adam, kedua orang tua korban pinjam kunci cadangan ke nenek korban. Karena lokasi rumah tempat tinggal korban, bersebelahan dengan rumah neneknya.

“Saat masuk rumah itu, didapati korban menggantung di depan pintu kamarnya menggunakan tali tampar plastik,” kata Adam.

Saat ditemukan, lanjut Adam, tidak ditemukan luka-luka akibat tindak penganiayaan. “Untuk luka hanya di bagian leher, bekas dari tali tampar plastik yang menggantung tubuh korban,” ulasnya.

Baca Juga:  Bocah Umur 2,5 Tahun di Jember Ditemukan Meninggal di Selokan

Untuk memastikan penyebab kematian korban, dan berapa lama tubuh korban menggantung. Rencananya akan dilakukan pemeriksaan pada tubuh korban ataupun visum luar. Tapi karena kedua orang tuanya tidak berkenan, ditegaskan dari surat pernyataan. Keluarga menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah.

“Sehingga langsung dimakamkan,” jelasnya menambahkan.

Terkait persoalan yang dialami oleh korban sebelum ditemukan meninggal. Diduga mengakhiri hidup dengan nekat gantung diri.

“Kalau kata orang tuanya, korban hanya terlihat murung selama dua hari belakangan. Saat ditanya, korban hanya mengaku sumpek (ada beban pikiran). Tapi ditanya disebabkan oleh apa? Korban tidak mau mengaku,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pemkab Jember Akan Gunakan Motor Listrik Sebagai Kendaraan Operasional

Namun demikian, kata Adam, terkait kejadian gantung diri ini. Pihaknya berharap agar kejadian serupa tidak lagi terulang.

“Di wilayah hukum kami Kecamatan Jombang, sampai saat ini saya menjabat sebagai Kapolsek. Sudah ada sekitar 3 kasus gantung diri. Terakhir itu, seorang Sekdes dari daerah Umbulsari yang gantung diri di atas pohon. Saya berharap kejadian tidak lagi terulang, jika ada masalah baiknya terbuka dan meminta bantuan solusi. Jangan kemudian mengakhiri hidup dengan gantung diri,” ujarnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment