JEMBER, (WARTA ZONE) – Jajanan suwar suwir adalah camilan dari bahan baku tape, yang diolah dengan gula. Bentuk dari suwar suwir itu mirip dengan permen, tapi memiliki tekstur lembut dan rasa khas dari tape.
Jajanan suwar suwir merupakan camilan khas asal Jember, dan setiap tahun saat mudik lebaran. Warga pendatang Jember ataupun warga asli Jember, selalu membawa suwar suwir sebagai oleh-oleh khas Jember.
Untuk mendapatkan atau membeli jajanan suwar suwir mudah didapat di Jember. Masyarakat bisa mendapatkan jajanan suwar suwir, di toko oleh-oleh sepanjang pinggir Jalan Gajah Mada, Kecamatan Kaliwates, Jember.
Toko Sumber Madu Jalan Gajah Mada Kecamatan Kaliwates, Jember, adalah salah satu toko oleh-oleh yang menjual jajanan suwar suwir itu.
“Peminat suwar suwir ini banyak, lumayan lah. Apalagi jajanan suwar suwir ini kan khas dan asli Jember. Jadi ya hanya ada di Jember. Meskipun ada di toko retail modern seperti di Indomaret ataupun di luaran sana. Tetap mindset masyarakat dan tahunya suwar suwir khas Jember, sebagai oleh-oleh asal Jember,” kata Pengelola Toko Sumber Madu, Adi Hermawan saat dikonfirmasi media, Kamis (20/4/2023).
Kata Adi, jajanan suwar suwir adalah camilan olahan dari tape yang dijadikan makanan mirip permen.
“Tapi bedanya ya dari bahan tape diolah dengan gula. Kemudian untuk mengikuti tren saat ini, juga ada adonan rasa-rasa jadi tidak hanya rasa original. Kreasi rasanya dari strawberry, coklat, melon, dan lain-lain. Untuk jajanan suwar suwir ini meskipun mirip permen, tapi kalau dimakan rasa dan teksturnya empuk. Enak dan khas,” terangnya.
Adi tidak mengetahui pasti siapa yang pertama kali mengolah dan membuat jajanan khas Suwar Suwir itu.
“Untuk pabrik tempat membuatnya hampir di seluruh Jember ada. Karena jajanan ini sudah ada sejak lama. Setahu saya sebelum lahir sudah ada, sekitar tahun 1986 itu. Pembuat asli atau awalnya siapa saya tidak tahu, tapi tahunya Jajanan suwar suwir ini asli Jember. Dibandingkan makanan atau jajanan olahan tape yang ada, suwar suwir yang paling banyak peminatnya,” ujar Adi.
Saat libur lebaran seperti saat ini, lanjutnya, jajanan suwar suwir ini paling banyak dicari dan dijadikan oleh-oleh untuk dibawa saat pulang ke kampung halaman.
“Karena memang khas Jember. Istilahnya kalau di Bali ada jajanan Pai Susu, kalau di Jember Suwar Suwir ini. Membuat penasaran itu, karena olahan tape ini berbeda dan menarik untuk konsumen. Untuk jajanan suwar suwir ini juga gak rumit untuk disuguhkan, tidak perlu ditaruh di Kulkas. Bahkan jangka waktu kadaluarsanya bisa satu tahun. Tapi rasanya masih sama,” ulasnya.
Untuk masyarakat yang ingin membeli jajanan suwar suwir sebagai oleh-oleh pulang kampung atau bagi rekanan di saat momen lebaran ini. Suwar suwir, kata Adi, dijual dengan bentuk kemasan tertentu, atau dalam kiloan.
“Untuk membeli suwar suwir ini, ada macam-macam harga disesuaikan dengan ukuran kemasannya. Karena dijualnya kan per kilo gitu, ada yang seperempat, setengah, dan satu kilo. Dengan harganya Rp 20 ribu seperempat kilo, setengah kilo Rp 28 ribu, sampai ukuran satu kilo Rp 55 ribu,” ulasnya
“Untuk penjualan, selain dalam bentuk kemasan juga ada yang timbangan. Tinggal disesuaikan dengan keinginan konsumen,” katanya.
Selain suwar suwir, lebih jauh Adi menambahkan, Kabupaten Jember dikenal dengan macam-macam makanan olahan dari tape.
“Sebenarnya selain suwar suwir, dari olahan tape itu juga ada prol tape, brownies tape, dan tape bakar. Tapi memang suwar suwir ini yang menarik dan sangat diminati konsumen,” tuturnya. (*)
Comment