JEMBER, (WARTA ZONE) – Bupati Jember Hendy Siswanto,meresmikan Ruang Paten (Pelayanan Administrasi Terpadu) di Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari.
Dalam peresmian tersebut, dihadiri oleh sejumlah pimpinan OPD dan Muspika Kecamatan Sumbersari.
Disamping peresmian Ruang Paten itu, Bupati Hendy juga melantik Kader Sahabat Perempuan dan Anak (Kader SAPA). Serta meresmikan Kampung Remaja Sehat (KRS).
Dengan adanya program tersebut, bertujuan untuk menekan angka stunting dan pernikahan dini.
“Hari ini tanggal 23 Juni 2023, saya berada di Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari. Saya berterimakasih kepada Pak Lurah, Pak Camat, atas peresmian hari ini. Yaitu, Aplikasi J-Paten yakni aplikasi pelayanan administrasi yang melayani masyakat terpadu. Berbasis dari Google form,” ucap Hendy saat dikonfirmasi sejumlah wartawan usai peresmian, Jumat (23/6/2023).
Terkait peresmian Ruang Paten itu, Hendy menyebutkan, ada beberapa aplikasi yang akan melayani masyarakat.
“Ini ada 3 aplikasi, yang pertama J-Paten, kedua J-Sapa dan juga sudah kami bentuk timnya. Ketiga, KRS (Kampung Remaja Sehat). Ketiganya ini adalah total hanya satu niatannya, bagaimana mendekatkan pelayan kerumah masyarakat masing-masing. Tidak perlu datang kesini, yang punya hp langsung bisa di akses hotlinenya,” ujarnya.
“Maka dari itu, saya bupati Jember mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepada pak Camat dan pak lurah atas peresmian hari ini,” sambungnya.
Pihaknya juga berpesan, untuk pengoperasian Ruang Terpadu itu harus optimal.
“Kami berpesan, satu operatornya harus aktif. Jangan sampai operatornya terlambat untuk menjawab setiap ada pertanyaan-pertanyaan,” pesannya.
Kemudian J-Sapa, lanjut Hendy, terkait dengan sahabat ibu dan anak. “Dimana akan menyapa anak-anak dan ibu mempunyai hak gender. Kita harus fasilitasi hak itu,” kata Hendy.
Kemudian, Bupati Hendy juga menjelaskan mengenai aplikasi KRS (Kampung Remaja Sehat). Yakni seputar pernikahan dini.
“Dimana disini bisa menekan dan mengevaluasi tentang pernikahan dini. tentunya kalau ada kampung remaja sehat, karena petugasnya memang anak-anak muda. Sehingga mereka bisa mengajak supaya tidak adanya pernikahan dini,” ungkapnya.
“3 aplikasi ini akan kami masukkan ke program J-Kopi kita, yang akan memfasilitasi seluruh aplikasi yang ada di Jember,” tandasnya. (*)
Comment