JEMBER, (WARTA ZONE) – Usai viral video berdurasi 18 detik menunjukkan seorang bapak-bapak membonceng anak perempuannya dengan sepeda ontel berpenampilan sensual dan diduga menjadi korban eksploitasi.
Seorang youtuber bernama Pratiwi Noviyanthi, perempuan yang akrab disapa Teh Novi itu mengaku datang ke Jember setelah menerima informasi soal dugaan eksploitasi yang dilakukan bapak kandungnya sendiri.
Diketahui perempuan yang diduga menjadi korban eksploitasi bapaknya itu bernama Atik berumur sekitar 22 tahun (sebelumnya tertulis 29 tahun). Sedangkan bapaknya bernama Sodikun atau akrab disapa Dikun berumur sekitar 71 tahun (sebelumnya tertulis 50 tahun).
“Jadi karena memang saya konten kreator sosial, tapi untuk saat ini saya memang fokus terhadap anak dan perempuan. Saya melihatnya sangat memprihatinkan sekali. Dimana pada saat bapak sudah lansia, membawa sepeda (bersama) anaknya dengan yang berpakaian sangat vulgar. Yang kita pikir itu memang tindak eksploitasi (terhadap) anak,” kata Teh Novi saat dikonfirmasi di rumah Atik dan bapaknya, Jumat (26/4/2024).
Terkait informasi yang diperolehnya itu berawal dari laporan pengikutnya di akun YouTube miliknya. Disematkan keterangan jika si anak yang dibonceng bersepeda bapaknya adalah korban eksploitasi.
Terlebih kata Teh Novi, tindakan dugaan eksploitasi yang dilakukan sudah berjalan bertahun-tahun.
“Dari followers yang memvideokan ke kita, infonya lebih dari 3 orang terkait berita (informasi) ini. Karena sudah sangat santer di daerah sini. Informasinya memang pada saat kita wawancarai beberapa saksi, memang benar adanya tindak eksploitasi anak atau penjualan itu,” ujarnya meyakinkan.
“Makanya kita fokus untuk membantu, dan dikarenakan sudah berjalan sejak 5 tahun. Kita fokus untuk membawa ke Jakarta untuk merehab, makanya kita menghubungi Dinsos setempat untuk berkoordinasi,” sambungnya.
Namun demikian, kata Perempuan yang juga mengelola Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan ini, dari koordinasi tinjauan langsung dirinya ke lokasi.
Juga dari informasi yang diperoleh soal dugaan eksploitasi yang dialami korban, diakui masih diragukan.
“Tapi setelah kita datangi tadi, bahwa (korban mengalami kondisi) ODGJ. (Korban) tersebut tidak merasa atau tidak adanya tujuan (yang dilakukan bapak kandungnya),” ujarnya.
“Tadi saya (juga) bilang kepada aparat setempat, Camat, Dinsos, TKSK juga. Terkait niat baik saya untuk merehabilitasi (korban dengan kondisi) ODGJ di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Mungkin apabila sudah pulih, akan kita kembalikan,” sambungnya.
Lebih lanjut, Teh Novi juga berjanji, untuk terus memberikan perhatian terhadap korban dan bapak kandungnya.
“Kita juga akan membantu kondisi rumahnya, dengan kondisi yang sangat memprihatikan, agar bapaknya hidup lebih layak. Tetapi Dinsos sudah mengkover itu smua, dan ingin menindaklanjuti kasus ini,” ujarnya.
Kemudian terkait dugaan adanya eksploitasi terhadap anak yang diduga dilakukan bapak kandungnya.
“Untuk ke situ harus ada bukti yang konkret, dalam arti video memang benar adanya terkait tindakan tersebut, dan pengakuan dari korban, serta juga pelaku yang diduga bapaknya ini. Untuk adanya tindak pidana perdagangan anak,” ucapnya.
“Akan tetapi, kita butuh bantuan dari keluarga (ataupun warga) setempat, juga dalam arti ketika ada info mengenai hal ini dan ada bukti, boleh menghubungi kami. Karena intinya kita fokus melindungi perempuan, korban, apalagi anak,” sambungnya.
Sementara itu menanggapi kondisi dan tentang adanya kabar lewat video viral mengenai bapak kandung yang diduga melakukan eksploitasi terhadap anak perempuannya, yang diduga dijadikan PSK.
Dinsos Jember juga turut memberikan perhatian.
“Jadi tadi kita baru tahu kabar ini juga kebetulan semalam juga baru dihubungi oleh seorang Youtuber Mbak Pratiwi Noviyanthi. Setelah kita assesment ke sini, bukti-bukti untuk mengarah ke sana (dugaan eksploitasi) masih liar. Jadi masih simpang siur,” kata Kepala UPTD Liposos Dinsos Jember Roni Efendi saat dikonfirmasi di lokasi.
“Jadi masih belum cukup bukti. Sehingga nanti kita minta pembinaan lagi kepada perangkat desa,” sambungnya.
Akan tetapi, kata Roni, lebih lanjut pihaknya akan mendalami kondisi psikologis dari Atik. Pasalnya kondisi dari Atik, diduga mengalami keterbelakangan mental.
Sehingga saat keluar rumah, berpenampilan sensual dan menyebabkan muncul dugaan eksploitasi yang diduga dilakukan bapak kandungnya itu.
“Dan kalau memang (diyakini Keterbelakangan Mental). Kita akan melakukan rehabilitasi di Dinsos Jember. Kita akan bawa. Kalau untuk masalah eksploitasi, kami yakini masih belum (cukup bukti), dan masih liar. Belum terbukti secara akurat. Kalaupun aparat mau melakukan penyelidikan, biar aparat yang melakukan,” tandasnya. (*)
Comment