Momok Resesi Ekonomi Global, DPRD Jember Ingatkan Soal Penguatan UMKM

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri
Momok Resesi Ekonomi Global, DPRD Jember Ingatkan Soal Penguatan UMKM

Foto: Pelaku UMKM di Jember saat RDP dengan Pimpinan DPRD setempat.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Momok soal resesi ekonomi global menjadi perhatian Menteri Keuangan dan menjadi pesan khusus kepada pemerintah daerah. Dengan cara mendukung potensi dari pelaku ekonomi di wilayah UMKM.

Diyakini, dengan tidak mendukung ekonomi di tingkat ekonomi di wilayah UMKM. Banyak negara-negara yang terdampak terkait persoalan ekonomi ini.

Pasalnya persoalan pandemi Covid-19, ditambah perang antara Ukraina-Rusia yang belum selesai. Berdampak secara ekonomi di seluruh dunia.

Pesan inilah yang disampaikan DPRD Jember saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan para pelaku usaha, khususnya yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jember.

“Ya memang itu (resesi ekonomi global) yang harus diantisipasi, utamanya oleh pemerintah daerah. Karena terus terang memang 2023 ini tahun yang penuh ketidakpastian. Apalagi kita ketahui bersama bahwa, Negara Rusia dan Ukraina ini masih berperang, tidak tahu berakhirnya. Dan perang ini, berpotensi memunculkan suatu krisis pangan dan krisis energi. Lah ini jangan sampai terjadi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Jember,” kata Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di gedung parlemen, Senin (30/1/2023) petang.

Baca Juga:  BI Jember Siap Layani Penukaran Uang Baru Jelang Lebaran

Menurut Itqon, benteng terakhir dari pertumbuhan ekonomi, adalah dunia usaha khususnya dibidang usaha mikro atau usaha kecil menengah.

“Karena itu barusan kami menerima kehadiran pengurus HIPMI Kabupaten Jember. Yang saya titipkan betul kepada teman-teman pengusaha muda itu, agar supaya benteng terakhir kita untuk memastikan pertumbuhan ekonomi kita tidak anjlok dan tidak ambruk, yang dimaksud di sini adalah dunia UMKM,” katanya.

Disadari atau tidak, lanjut Legislator dari PKB ini, dunia usaha khususnya UMKM, sesuai pesan yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Adalah usaha tingkat lokal yang membuat ekonomi sampai nasional, dapat bertahan dikala gempuran dampak resesi ekonomi global.

UMKM, katanya, diyakini membantu perputaran ekonomi dan dampaknya terasa positif bagi perputaran ekonomi di Indonesia.

“Dikala masyarakat masih jajan cilok, artinya potensi UMKM ini masih berpotensi. Secara tidak langsung, disadari atau tidak usaha ini yang membantu perputaran ekonomi Indonesia masih berjalan. HIPMI yang banyak bergerak di bidang UMKM. Saya berharap betul dapat berkolaborasi dan berkomunikasi dengan Bupati Jember, agar supaya teman-teman seperti HIPMI diberi ruang untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah,” ujarnya.

“Supaya apa? Agar perputaran uang di Jember ini bisa mencapai target atau sesuai harapan. Sebagai sudah berkali2 di presentasikan oleh BI maupun BPS di Jember. Dampaknya bisa dirasakan secara nasional, jika dilakukan daerah atau kabupaten/kota lain se Indonesia,” sambungnya.

Baca Juga:  Pedagang Bunga di Jember Panen Jelang Ramadan, Omzet per Hari Capai Ratusan Ribu

Saat ini lanjutnya, persoalan penawaran dan permintaan pasar terkait perputaran ekonomi tidak berjalan semestinya.

“Sebetulnya masalahnya itu, soal Supply and Demand. Jadi ketika kita dihantam oleh pandemi covid, itukan ekonomi kita kan Stuck (jalan di tempat). Terkena PPKM dan macem-macem. Toko ditutup, diberhentikan karyawannya, di PHK. Begitu pasca pandemi sekarang, sudah hampir kembali ke situasi normal. Lah ini demand nya tinggi, cuma supply nya yang rendah atau kurang. Lah ini butuh strategi dari pemerintah daerah terutama, bagaimana supaya supply and demand ini berimbang,” tandasnya.

Terpisah, Perwakilan salah seorang Pelaku Usaha di Jember yang juga Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI Jember Restu Prayogi mengatakan, pihaknya menangkap pesan yang disampaikan oleh DPRD Jember.

Baca Juga:  Kembangkan Potensi Bisnis UMKM, HIPMI Jember Ikut Giat Business Matching se Jawa Timur

“Soal resesi ekonomi secara global, kami memiliki keyakinan kuat dan mampu untuk melalui itu. Juga kami masih meyakini tidak akan terimbas secara langsung. Karena selama kita bisa mengembangkan produk-produk lokal milik kita sendiri,” kata pria yang juga akrab disapa Yogi ini.

Namun demikian, kata Yogi, pihaknya sebagai pengusaha atau pelaku UMKM. Berharap agar masyarakat pun juga berkenan untuk membeli produk-produk lokal.

“Tentunya dengan harapan, masyarakat berkenan untuk membeli dan mendukung produk-produk lokal. Apalagi kami secara intern (di HIPMI Jember), juga memiliki program beli produk teman. Sehingga dengan didukung hal itu, kami yakin potensi UMKM di Jember ini bisa berkembang dan bertahan di kekhawatiran soal resesi ekonomi global itu. Terlepas kita berbicara di wilayah Jember saja,” tuturnya.

“Namun demikian, kami sampaikan terima kasih kepada Pimpinan DPRD Jember, dimana tadi disampaikan bahwa Dewan sebagai legislatif sebagai pengambil kebijakan membuka diri dan juga merangkul kami pengusaha untuk mau kolaborasi dan komunikasi secara langsung. Bagaimana mengembangkan UMKM dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Jember,” imbuhnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment