Ibu Gantung Diri di Jember, Polisi Sebut Kematian Dua Anak Dicekik Kehabisan Oksigen

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Kasatreskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama saat ditemui di Mapolres.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Dari hasil pemeriksaan Visum et Repertum kasus ibu muda HS (31) yang ditemukan meninggal bersama dua anaknya yang berumur 7 tahun dan 8 bulan, terungkap penyebab kematian dua anak malang itu.

Menurut Kasatreskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama, tewasnya kedua anak tersebut karena kehabisan oksigen untuk yang bayi. Kemudian untuk yang berumur 7 tahun, diduga akibat dicekik.

“Terkait penyebab kematiannya hasil dari pemeriksaan visum di RSD Soebandi, ada 3 korban. Yang pertama anak umur 8 bulan, dari pemeriksaan visum tidak ada tanda-tanda kekerasan. Memang ditemukan tanda lebam, namun itu hanya lebam mayat,” kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama saat dikonfirmasi di mapolres, Senin (19/6/2023) siang.

Baca Juga:  Bupati Jember Ajak Pendidik Berinovasi Implementasikan Merdeka Mengajar

“Jadi indikasi anak tersebut meninggal karena kehabisan oksigen tidak bernafas. Bisa dengan cara dibekap. Karena kita tidak menemukan cekikan atau yang lainnya,” sambungnya.

Kemudian untuk anak yang umur 7 tahun, lanjut Dika, didapati luka di bibir yang diduga ditekan.

“Tapi tidak ada luka sobek di bibir bagian dalam, diduga karena terhimpit atau tekanan yang membentur dengan gigi. Kemudian di leher ada bekas jeratan oleh kawat jemuran. Hal itu didukung juga di TKP didapati ada tali jemuran dan juga kawat,” ungkapnya.

Kemudian untuk korban ketiga, lanjut Mantan Kasatreskrim Polres Pacitan ini, diduga meninggal karena gantung diri.

Baca Juga:  Antisipasi Lonjakan Covid-19, Pemkab Jember Gerak Cepat Ambil Langkah Pencegahan

“Karena tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Hanya ada jeratan bekas tali di lehernya sesuai dengan posisi dimana ditemukan korban tersebut. Alat yang digunakan tali jemuran itu,” jelasnya.

Namun demikian, lanjut Dika, polisi saat ini masih melakukan pendalaman kasus dan mengumpulkan bahan keterangan dari semua saksi.

“Apalagi yang menemukan pertama kali adslah anak kedua. Dia bisa disebut sebagai saksi kunci dari kasus ini,” ujarnya.

Namun demikian, lebih lanjut Dika menyampaikan, untuk meminta keterangan dari anak korban yang kedua itu. Polisi harus meminta izin dari psikiater yang mendampingi.

Baca Juga:  Polisi Lidik Kasus Dugaan Korupsi di DP3AKB Jember, Kepala Dinas: saya belum tahu

“Juga dari lembaga perlindungan saksi dan korban. Mengingat korban masih di bawah umur, jadi masih perlu penanganan khusus untuk kita mendapatkan keterangan,” ucapnya.

Lebih jauh Dika juga mengatakan, apakah kedua korban anak malang itu tewas dibunuh sebelum ibu meninggal gantung diri?

“Ya kita masih dalami itu! Karena saksi yang mengetahui betul yakni anak nomor 2 umur 6 tahun. Kita masih menunggu itu, karena anak tersebut yang membukakan pintu dimana suami atau orangtua dari anak tersebut pulang setelah berjualan cilok. Namun, hanya menyampaikan kepada bapaknya ‘Takut… Takut sama ibu’ yang nanti akan kita mintai keterangan,” tandasnya. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment