Pedagang Bunga di Jember Panen Jelang Ramadan, Omzet per Hari Capai Ratusan Ribu

0 Komentar
Reporter : Nur Imatus Safitri

Foto: Penjual bunga mawar di Jember saat melayani pembeli jelang puasa Ramadan 1444 H.

JEMBER, (WARTA ZONE) – Jelang puasa Ramadan 1444 Hijriah pedagang bunga mawar banyak mendulang rejeki, omset penjualan bunga per hari bisa mencapai Rp 300 ribu.

Tidak hanya itu, jelang puasa Ramadan 1444 Hijriah ini. Selama 3-4 hari belakangan, banyak pedagang bunga dadakan yang ikut berjualan bunga mawar.

Para penjual bunga mawar itu, melayani pembelian dari masyarakat yang akan berziarah kubur jelang Puasa Ramadan 1444 Hijriah.

Sepanjang Jalan Trunojoyo, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Imam Bonjol, wilayah Kecamatan Kaliwates, tampak dipadati penjual dan pembeli bunga.

Bahkan para pedagang bunga juga ada yang sampai berjualan di sekitar pemakaman umum wilayah Jember.

“Saya ibu rumah tangga biasa, suami merantau bekerja di Pulau Madura. Karena kebiasaan jelang Puasa Ramadan, banyak orang mencari bunga mawar untuk ziarah kubur, jadi saya ikut berjualan,” kata salah seorang pedagang bunga Kholidah (30), Rabu (22/3/2023).

Baca Juga:  Remaja 17 Tahun Asuh 3 Adik Kecil di Jember, Bapak Meninggal dan Ibu Pergi Jadi TKW

Perempuan yang merupakan warga Dusun/Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Jember itu, juga mengaku bukan pedagang bunga rutin.

“Saya pedagang musiman mas, karena momen jelang puasa itu banyak orang cari bunga mawar untuk ziarah. Jadi saya ikut berjualan,” tuturnya.

Untuk omset penjualan bunga yang dibawa dari rumahnya itu, diakui oleh Kholidah lebih dari hari-hari biasa.

“Alhamdulillah per hari dapatnya atau omset itu Rp 250-300 ribu. Saya dari rumah sudah menyiapkan 300 an kresek (kantong plastik kecil) berisi bunga dari rumah. Untuk jualannya tiga kresek saya jual Rp 10 ribu,” ujarnya.

“Tapi jika ingin ada yang satu kresek penuh dan ukuran besar, per satuannya saya jual Rp 150 ribu,” sambungnya.

Baca Juga:  Satlantas Polres Jember Siapkan Pos Penyekatan Larangan Mudik

Namun demikian, lanjutnya, para pembeli lebih suka membeli dalam satu bungkus kecil.

“Untuk bunga ini. Saya bawa dari rumah. Karena di desa saya memang banyak yang membudidaya bunga mawar. Jadi selain saya, banyak juga warga satu desa berjualan. Tidak hanya satu wilayah, tapi banyak di jalan-jalan lain. Bahkan juga ada yang dikirim keluar kota, seperti Lumajang, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi,” ungkapnya.

Tidak hanya berjualan saat jelang Puasa Ramadan. Para pedagang bunga ini juga akan berjualan jelang lebaran Idul Fitri.

“Kalau jelang lebaran Idul Fitri, biasanya 3-5 hari sebelumnya sudah jualan. Momennya juga sama untuk berziarah ke makam,” kata Pedagang Bunga di Jalan Trunojoyo Nia Rahmah (40).

Perempuan yang juga warga Dusun/Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Jember itu juga mengaku, saat jelang lebaran omset bisa bertambah.

Baca Juga:  Rapid Tes Antigen di Stasiun KAI Daop 9 Jember Terapkan Tarif Baru Rp 85 Ribu

“Tapi biasanya paling banyak pembeli saat puncak lebaran, omset per hari bisa Rp 500 ribu ke atas,” ujar perempuan yang juga akrab disapa Nia ini.

Untuk omset pendapatan ini hampir sama dengan lebaran tahun lalu (2022). Tapi masih lebih baik daripada masa-masa Pandemi dua tahun lalu.

Salah seorang pembeli Lilik Wahyu (34) menuturkan, dirinya membeli bunga tersebut memang dikhususkan jelang puasa ramadan.

“Karena kan sudah tradisi, kalau mau puasa berziarah kubur sowon ke makam leluhur atau sanak saudara kita. Untuk menyambut puasa ramadan, kemudian nanti jelang lebaran juga gitu. Untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal,” ujar Lilik. (*)

Tulisan ini berasal dari redaksi

Comment