JEMBER, (WARTA ZONE) – Video berdurasi 37 detik menunjukkan kejadian seorang pria berpakaian batik dan memakai sarung warna coklat, lengkap dengan peci hitam, tetiba jatuh tersungkur ke depan saat melihat proses penyembelihan hewan kurban.
Dalam video tersebut, posisi pria yang tampak tua dengan rambut putih itu hanya tampak bagian belakangnya saja. Dari yang awalnya berdiri kemudian duduk jongkok, korban tetiba jatuh tersungkur tengkurap dan tidak sadarkan diri.
Terkait video tersebut, diketahui viral di medsos Instagram. Selain itu juga banyak dibagikan di medsos lainnya.
Dari penelusuran wartawan, diketahui kejadian dalam video tersebut terjadi pada Kamis (29/6) kemarin. Kegiatan penyembelihan hewan kurban itu di wilayah Dusun/Lingkungan Glagasan, Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari, Jember.
Kejadian dalam video itu juga dibenarkan oleh Kapolsek Bangsalsari Iptu Joko Sumargo.
“Itu kejadiannya benar di wilayah Petung, korban yang tiba-tiba meninggal itu namanya Pak Sholeh. Menurut informasi punya riwayat penyakit jantung. Saat itu korban hanya melihat prosesi penyembelihan hewan kurban, yang tetiba meninggal,” kata Joko saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Mapolsek Bangsalsari, Jumat (30/6/2023) pagi.
Korban diketahui juga sebagai Ketua RT di wilayah setempat. Korban yang diperkirakan umur kurang lebih 50 tahun, memiliki riwayat penyakit jantung.
“Saat kejadian diduga penyakit korban ini kumat, jadi tetiba langsung jatuh tersungkur ke depan itu. Korban juga bukan pemilik sapi itu (yang dikurbankan). Sapi itu milik masyarakat. Pak Sholeh itu hanya menonton waktu dilakukan penyembelihan,” jelasnya.
Selanjutnya setelah diketahui jatuh tersungkur dengan posisi tengkurap itu. Warga pun berusaha memberikan pertolongan, dan korban langsung di bawa ke Puskesmas setempat.
“Tapi diduga saat jatuh tidak sadarkan diri, sudah meninggal. Sehingga saat di puskesmas sudah tidak tertolong. Untuk kejadian sekitar pukul 9 – 10 siang. Kamis (29/8) kemarin,” ucapnya.
Dengan kejadian yang dialami korban itu, lanjut Joko, pihak keluarga menerimanya sebagai sebuah musibah.
“Setelah korban dipastikan meninggal dan karena riwayat penyakitnya. Jadi oleh keluarga korban diterima sebagai musibah dan langsung dimakamkan,” tandasnya. (*)
Comment